Terbengkalai Sepuluh Tahun PTM 1 dan 2 Prabumulih Kumuh dan Bau Pesing


PRABUMULIH, BERITAONE. CO. ID--Rabu (8/10/2024) Sejak dibangun, pasar tradisional modern (PTM) 1 dan 2 dikota Prabumulih seharusnya menjadi tempat bertemunya pedagang dengan pembeli. Namun, karena kondisi Los yang kecil dan sempit yang tidak sesuai dengan harapan pedagang, banyak yang memilih untuk tidak berjualan dan mencari lokasi di sepanjang pinggir  jalan sudirman (Emperan ) Hal ini mengakibatkan  PTM tersebut sepi dan kumuh bau pesing serta tidak berfungsi dengan baik dan menjadi seperti rumah hantu.

Pemerintah kota Prabumulih kedepan perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk memperbaiki keadaan pasar PTM 1 dan 2.  dengan melakukan revisi terhadap desain Los, dan melakukan sosialisasi mengenai manfaat berjualan di pasar tersebut. Perlu ketegasan dari pemerintah kepada pedagang juga untuk membangkitkan kembali pasar ini agar bisa menjadi tempat yang hidup dan ramai.

Diharapkan ke depan kepada pemerintah kota Prabumulih ada solusi  untuk mengatasi permasalahan ini, sehingga pasar PTM Prabumulih dapat berfungsi dengan optimal dan memberikan manfaat bagi pedagang serta masyarakat setempat.

Pembangunan pasar PTM (Pasar Tradisionl Modern) di Prabumulih yang menghabiskan anggaran hingga  puluhan Miliar rupiah  kini menuai kritik dari berbagai pihak. Meskipun proyek ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan menyediakan tempat berjualan bagi pedagang, kenyataannya pasar tersebut terbengkalai selama hampir sepuluh tahun.


Banyak pedagang yang enggan berjualan di PTM 1dan 2 tersebut karena kondisi Los yang tidak sesuai, serta minimnya fasilitas pendukung yang memadai. Sebagian besar pedagang lebih memilih untuk berjualan di tempat lain yang lebih strategis dan lebih ramah bagi konsumen. 

Akibatnya, pasar PTM yang seharusnya menjadi pusat kegiatan ekonomi kini sepi pengunjung dan tidak berfungsi secara optimal.

Kritik datang dari Rizal pedagang Pasar yang menilai bahwa penggunaan anggaran sebesar itu tanpa hasil yang jelas merupakan pemborosan keuangan negara. 

Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah perbaikan, baik dari segi infrastruktur maupun promosi pasar agar bisa menarik pedagang dan pengunjung.

Sastra Amiadi Mengatakan harus ada perencanaan yang matang sebelum melaksanakan proyek sebesar ini. Diharapkan ke depannya, pemerintah dapat mengevaluasi proyek-proyek serupa agar tidak terjadi pemborosan anggaran dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

Serta dia meminta kepada aparat penegak hukum dikota Prabumulih memangil pihak  kontraktor untuk dimintai keterangan terkait pengunaan anggaran yang mengunakan Dana APBD, dan bantuan dari Kementrian perikanan tersebut, "ungkapnya.(MM) 


No comments

Powered by Blogger.