Komandan Upacara HBA Ke-64 Itu Ternyata Kajari Jakarta Utara, Dandeni Herdiana SH.MH
Teks foto : Kajari Jakarta Utara Dandeni Herdiana SH.MH saat Jadi Komendan Upacara HBA Ke-64. |
Jakarta,BERITAONE.CO.ID--Pada Hari Bakti Adhyaksa (BHD) Ke-64 yang berlangsung di lapangan Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejaksaan di Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan kemarin Senin, (22/7/2024) ternyata yang menjadi Komandan Upacara adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Jakarta Utara, Dandeni Herdiana SH MH.
Ratusan pasang mata insan Adhyaksa yang merayakan HBA disana tertuju kepadanya. Mereka memuji ketangkasannya, termasuk Jaksa Agung ST Burhanuddin yang tampil sebagai Inspektur Upacara HBA ke-64 tahun 2024 dengan tema “Akselerasi Kejaksaan untuk Mewujudkan Penegakan Hukum Modern Menuju Indonesia Emas”.
Menyaksikan penampilan Dandeni Herdiana, yang tampil dengan penuh rasa percaya diri dalam memimpin upacara.
Tidak hanya Jaksa Agung, Ketua Komisi Kejaksaan RI Prof Dr Pujiyono Suwadi, Wakil Jaksa Agung Feri Wibisono, para Jaksa Agung Muda (JAM), Kepala Badan, Staf Ahli Jaksa Agung, pejabat Eselon II, III, IV di lingkungan Kejaksaan Agung, Badiklat dan Kepala Kejati (Kajati) DKI Jakarta, mantan-mantan Jaksa Agung serta para Kepala Kejaksaan Tinggi, Kepala Kejaksaan Negeri, para pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Kejaksaan Agung, Kepala Cabang Kejaksaan Negeri beserta jajaran di seluruh Indonesia yang mengikuti secara virtual juga kagum melihat tampilan Dandeni Herdiana.
Ternyata pria kelahiran Garut Jawa Barat yang berkomitmen kuat untuk mewujudkan penegakan hukum yang prima dan menjawab keraguan masyarakat dalam hal pemberantasan korupsi itu bisa pula tampil bagai tentara memimpin upacara bersikap tegap, tegar dan kokoh.
Pada HBA ke-64 tersebut tentu saja tampak seluruh jaksa berbaris secara serentak mengikuti arahan Komandan Upacara Dandeni Herdiana. Pria kelahiran Garut (Jawa Barat) yang pernah bertugas di Kejari Bale Bandung itu tentu saja berbangga hati lantaran dirinya dipercaya menjadi Komandan Upacara di hadapan Jaksa Agung ST Burhanuddin dan pejabat eselon I dan sejumlah petinggi Kejaksaan lainnya.
Kajari dari lima wilayah di Jakarta atau kotamadya lainnya belum tentu pernah terpilih menjadi Komandan Upacara HBA. Itu artinya mereka tidak seberuntung Dandeni Herdiana.
Pokoknya senang dan bangga dipercaya pimpinan untuk menjadi Komandan Upacara HBA ke-64 ini. Alhamdulillah upacaranya berjalan lancar,” demikian Dandeni Herdiana, yang dalam suatu kesempatan mengaku telah berhasil mencapai cita-citanya.
Dia mengungkapkan, ayahnya seorang Camat di Garut, Jawa Barat. Puncak karier ayahnya pucuk pimpinan kecamatan. Dandeni kecil kemudian remaja kala itu bercita-cita kariernya lebih tinggi dari ayahnya, setingkat saja lebih tinggi.
Mulai menimba ilmu di SD Ciledug 3 Garut, SMPN 1 Garut, SMAN 1 Garut, S1 Fak Hukum Unpad Bandung dan S2 Magister Hukum Unair Surabaya, Dandeni Herdiana lambat namun pasti menyusul ayahnya.
“Cita-cita saya pucuk pimpinan setingkat kabupaten atau kotamadya. Nah, sekarang sudah tercapai itu. Saya sudah menjadi Kajari Jakarta Utara, maka saya full fokus penegakan hukum yang berkebenaran dan berkeadilan saja, serta full pula melayani pencari keadilan,” tuturnya.
Perayaan HBA sendiri yang setiap tanggal 22 Juli (2024), selanjutnya akan diperingati setiap tanggal 2 September (yang akan datang) lantaran Jaksa Agung Burhanuddin sudah menyepakati peringatan HBA pada tanggal tersebut.
Barangkali ini upacara besar terakhir yang dilaksanakan pada tanggal 22 Juli, karena tahun-tahun selanjutnya upacara besarnya akan dilaksanakan setiap tanggal 2 September berdasarkan keputusan pimpinan yang ditetapkan sebagai hari lahir Kejaksaan RI,” ungkap Dandeni.
Awal ditunjuk menjadi Komandan Upacara HBA, Dandeni Herdiana sedikit agak kurang yakin terhadap dirinya. Oleh sebab itu, dia berlatih tekun mempersiapkan diri secara rutin agar pada puncak acara hasilnya maksimal dan jangan sampai mengecewakan pimpinan yang memberi kepercayaan kepadanya.
Ternyata, hasilnya boleh dibilang memuaskan. Tiada kesalahan dilakukannya. Tampilannya maksimal.
“Walau beberapa hari terakhir sebelum pelaksanaan di sela-sela kesibukan harus menjalani latihan dan gladi bersih yang cukup menguras fisik, saya merasa hal itu sudah menjadi resiko tugas yang harus saya jalani dengan ikhlas dan senang hati sehingga menjadi terasa ringan melaksanakan tugas sebagai Komandan Upacara,” kata Kajari yang orangtuanya mantan Camat tersebut. (SUR).
No comments