Peserta Bimtek Muba Gelombang Ke-4 Mendapat Perhatian Khusus Pengelolaan Sabut Kelapa Jadi Daya Guna Ekonomi Dari Pemkot Surabaya
Surabaya , Jatim, BERITA-ONE.COM-Kedatangan Peserta Bimbingan Teknis ( BIMTEK ) Pengelolahan Lingkungan Hidup Bersih Bebas Sampah Berdaya Guna Ekonomi Kabupaten Musi Banyuasin di Kebun Bibit dan Pengelolahan Sampah Wonorejo, kelurahan Wonorejo kecamatan Rangkut kota Surabaya Gelombang ke 4, terdiri dari kecamatan , Sekayu, Banyung Lincir, dan Lalan, ( 16-19/11/21), mendapat pelatihan khusu pengelolahan sabut kelapa menjada Daya Guna Ekonomi oleh Pemkot Surabaya yang langsung di Komandoi Kepala Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau ( DKRTH ) dan Sekretaris beserta jajarannya.
Dalam Bimtek Pengelolahan Lingkungan Hidup Bersih Bebas Sampah Berdaya Guna Ekonomi peserta gelombang ke 4 ini mendapat pelatihan khusus pengelolaan sabut kelapa dan pengelolahan sampah menjadi kompos oleh Kadis DKRTH dan bimbingan langsung oleh tenaga-tenaga ahli dalam pengelolahan sampah sehingga menjadi Daya Guna Ekonomi , serta pembibitan dan Pembuatan Kompos, Pembuata gas dari bahan sampah serta pengembangbiakan Magot.
Kadis DKRTH kota Surabaya Anna Fajrin Hatin AP. MM meminta peserta BIMTEK Kabupaten Muba, Nanti semua peserta akan bisa belajar dan setiap angkatan akan berganti-ganti apa yang kita paparkan dan apa yang kita ajarkan," ungkapnya.
Lebih lanjut mengatakan semangat kita dalam menangni sampah, baik sampah yang organik maupun sampah Non organik ,terutatama sampah sabut kelapa yang menurut informasinya daerah lalan sebagai penghasil kelapa di kabupaten Muba , dalam berkreasi menangani sampah tidak perlu dengan biaya yang mahal, seperti sabut kelapa menangani botol plastik, dan sampah dari pasar serta dari rumah tangga semuanya akan menjadi nilai ekonomi, bila kita kelola.
Anna Fejrin meminta kepada pemerintahan kabupaten Muba melalui kepada dinas PMD, para camat atau kepala desa setelah ini jangan berhenti di sini saja untuk Binteknya , dan kelanjutannya agar bisa menghadirkan lagi kader-kadesnya ke sini lagi, untuk magang guna belajar lebih serius , dan mendalami permasalahan sampah agar jadi nilai ekonomi sebagai menambah penghasilan.
Artinya nanti di kirimkan kader-kadernya untuk magang di Surabaya,terutama daesah penghasil kelapa, jadi betul-betul tau dan nantinya menjadi ahli , kalau hari ini hanya belajar sekilas," ungkapnya.
Disini ada pembibitan, bibit-bibit tanaman , Pembuatan Kompos, pengelolahaan sabut kelapa menjadi nilai ekonomis, Pengembangbiakan magot, Pembuatan Gas dari hasil olahan sampah.
Kalau di Surabya semua hasil dari pengelolahan sampah yang telah menjadi nilai ekonomis di berikan kepada warga Surabaya yang memerlukan dan tidak di jual secara gratis, nanti bisa di cek bagai mana cara ilmunya.
Sampahnya pasar , sampah hasil makanan itu bisa di olah, bisa di jadikan kompos dan itu dapat di manfaarkan secara gratis oleh warga Surabaya, jadi ini kami lakukan untuk warga, semangatnya adalah bagai mana kita mengelola sampah dan bagai mana hasil itu bisa di olah dan di manfaatkan oleh warga," jelas kadis.
Jadi bagai mana kita mengelolah sampah karna sampah ini menjadi masalah nasional," Ungkap kadis.
Bagai mana bahan bakunya tidak perlu beli, yang ada di menset kita selama ini bagai mana kalau kita punya usaha itu pasti modal, artinya sampah ini bisa di manfaatkan nanti setelah belajar di Surabaya.
saya nanti semangkin banyak yang di kirim ke Surabaya untuk magang, dan magangnya tidak untuk satu atau dua hari , tapi bisa tiga atau empat bulan.
Saya harapkan lagi agar kepala dinas PMD, Camat, Kades di kabupaten Musi Banyuasin dan kepada seluruh tim paling tidak programnya berkelanjutan dan tidak berhenti di sini saja serta ditindak lanjutkan dengan di kembangkan , dengan mengirimkan yang bisa magang saya yakin apabila sudah kembali ke Musi banyuasin sudah kembali ke tugas dan melaksanakan tugas-tugas rutin, nah ahlinya ini yang belum ada.
Saya sudah lapor kepada bapak wali kota rencana saya akan mengundang kader-kader dari Musi banyuasin kalau bisa manggang di Surabaya , seperti kabupaten/ kota lainnya sehingga ilmunya penuh dan kembali lagi ke Musi banyuasin ilmunya dapat dipraktekan di desanya masing-masing," Saran kadis DKRTH ini.
Sementara itu Kadis PMD kabupaten Muba H. Richard Chahyadi AP. MSi melalui Sekdis Drs Denny Sukmana M.Si mengatakan kami sangat berterimah kasih kepada Walikota Surabaya melalui dinas DKRTH yang telah menjadikan peserta Bimtek Pengelolahan Lingkungan Hidup Bersih Bebas Sampah dari Kabupaten Muba sampai Gelombang ke 3
4 ini tetap sebagai tamu khusus dan kehormatan, bahkan ada pelatihan yang di khususkan menangani sabut kelapa memang peserta Bimtek ini untuk mendapatkan ilmu dari pengelolahan sampah menjadi Berdaya Guna Ekonomi dari para ahli-ahlinya di Surabaya, seperti yang kami ketahui bahwa di Surabaya ini banyak dari Kabupaten/kota lain bahkan manca negara yang sudah belajar dalam pengelolahan Sampah menjadi berdaya guna ekonomi, dari situlah kami dari kabupaten Muba ingin mengetahui dan belajar secara langsung untuk mendapatkan ilmunya.
Dari apa saran kepala dinas DKRTH kota Surabaya untuk meminta para kader-kader kami untuk magang di Surabaya dalam Pengelolahan sampah sehingga menjadi berdaya guna ekonomi, akan kami kordinasikan semaksimal mulai dari kecamatan-kecamatan dan kades-kades di kabupaten Muba memilih para kader untuk melakukan magang di Surabaya ini," jelas sekdis. (RM)
No comments