Pembangunan Jembatan Beracung Menuai Masalah. Bahkan Pipa PDAM Bocor


PALI,BERITA-ONE.COM - Percepatan pembangunan jembatan Beracung yang terletak di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Provinsi Sumatera Selatan ( Sumsel) sangat di dambakan masyarakat banyak. Tak ayal, Jembatan Beracung ini merupakan jalan lintas yang digunakan masyarakat banyak untuk beraktifitas sehari - hari. Namun sayangnya, percepatan pembangunan beracung tersebut bukan isapan belaka akibat kecerobohan para pekerja proyek itu sendiri dengan banyaknya timbul masalah yang terjadi di lapangan.

Mulai dari kemacetan akibat kurangnya pengaturan lalu lintas dan merusak jalur pipa Induk PDAM akibat ketidak hati hatian dalam bekerja, serta mengakibatkan pergeseran tiang listrik dan putusnya kabal Indihome dan bahkan tidak memperhatikan kontur tanah. Hal ini tentunya sangat merugikan masyarkat. masyarakat menuding perusahaan yang mengerjakan jembatan ini semaunya saja.

Harusnya, sebelum melakukan pekerjaan dilihat dulu kondisi dilapangan seperti apa, baik kontur tanah maupun sisi kiri kanan yang hendak dipasang pondasi jembatan, sebagai contoh. tanah kiri kanan mengalami terbis (red - longsor), harusnya dipasang turap terlebih dahulu untuk penahan tanah supaya tidak terbis, sedangkan yang di lakukan perusahaan ini di keruk dulu baru pemasangan turap, makanya tanah terbis dan bahkan mengakibatkan pipa PAM bocor. Kalau seperti ini repot dan menghambat pekerjaan dan tentunya ini kelalaian mereka dan tak serius membangun jembatan ini," ujar masyarakat yang enggan disebutkan namanya tersebut kepada media ini, Jumat (1/09/2021).

Selain itu, warga menilai pada pekerjaan jembatan ini kurangnya pengawasan dan kurangnya taat pada aturan kerja, baik K3 maupun standar operasional prosedur (SOP) dalam melaksanakan pekerjaan, yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kerusakan lingkungan, kerusakan alat alat untuk pelayanan publik dan lainnya.

Sebelum dibangun, konsultan proyek biasanya sudah melakukan perencanaan pembangunan yang matang sehingga tidak akan terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan di lapangan. Namun faktanya terlihat jelas di lapangan banyak terjadi permasalahan-permasalahan sehingga dapat menyebabkan pembangunan tersebut bisa terhambat.

Harusnya dalam suatu proyek besar seperti ini haruslah super ketat di dalam pengawasan, apalagi ini pembangunan jembatan di jalur jalan provinsi, kami selaku masyarakat awam yang kurang pengetahuan tetang bangunan tetapi kami bisa melihat dan menilai bahwah proyek tersebut seperti di kerjakan semaunya," ungkapnya.

Sementara itu, Yulius selaku Kasubag Pemeliharaan dan Perancanaan PDAM membenarkan bahwa, ada pipa PDAM yang pecah pada pembangunan jembatan Beracung.

Mengenai kerusakan pipa PDAM yang berada di kegiatan pembangunan jembatan Beracung itu memang benar rusak, namun pihak kontraktor sudah ada itikad baik untuk bertanggung jawab," jelasnya.

Lanjut Yulius mengungkapkan, tentunya dengan adanya kebocoran ini pihak PDAM maupun pelanggan dirugikan dengan keterhambatan suplay air bersih.

"Kerugian debit air yang hilang belum kami hitung namun jelas ini kerugian bagi PDAM maupun pelanggan. Harusnya pihak yang mengerjakan proyek jembatan ini berkoordinasi terlebih dahulu, setelah terjadi masalah, pihak kontraktor baru koordinasi," pungkasnya.

Dari penelusuran media ini, proyek pembangunan jembatan tersebut di kerjakan oleh : PT. RATRI SEMPANA dengan nilai kontrak : Rp.5.563.540.260.18,- Nama Paket : Penggantian Jembatan Golof Kabupaten PALI. Sumber Dana : APBD provinsi Sumatera Selatan TA 2021. No Kontrak : 632/0333/76/DIS.PUBMTR/Kontrak -JBT/2021. Kegiatan : Penyelenggaraan Jalan Provinsi Jangka waktu pelaksanaan : 180 hari Tanggal kontrak : 15 Juni 2021(SH)

No comments

Powered by Blogger.