Melalui Vidcon, Pemkab dan Forkopimda Muba Dengarkan Arahan Panglima TNI dan Kapolri
Wakil Bupati Muba menyampaikan bahwa Kabupaten Muba sangat mendukung percepatan penanganan COVID-19, bahkan upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 terus dimaksimalkan Pemkab Muba bersama Tim Gugus Tugas Penanganan COVID-19 dibawah komando Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic Econ MBA.
"Dalam upaya pencegahan dan penanganan wabah COVID-19, kita bersatu disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan jika keluar rumah gunakan masker, jaga jarak minimal 1 meter, rajin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta mari kita hidup dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat,"tegasnya.
Beni juga menjelaskan bahwa Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan telah melakukan penilaian atas kinerja penganggaran dan pelaporan serta pelaksanaan penanganan COVID-19 pada seluruh Pemerintah Daerah. Di Sumsel, Kabupaten Muba salah satu daerah yang diapresiasi oleh Kementerian Keuangan dan dinilai komitmen. Muba diganjar insentif daerah tambahan sebesar Rp11.924.596 miliar.
"Alhamdulillah ini berkat komitmen Bupati Muba dan konsisten OPD Muba bersama jajaran gugus tugas dalam upaya pencegahan dan penanganan COVID-19 yang maksimal," ungkap Beni.
Sementara itu Kapolri dalam hal ini diwakili Irwasum Polri Komjen Pol Drs Agung Budi Maryoto menyampaikan tujuan dilaksanakan Rakor dan Kunjungan ke Sumsel yaitu untuk mengecek perkembangan dan penanganan COVID-19 di Pemprov Sumsel, serta mengecek kondisi sosial masyarakat di Provinsi Sumsel.
"Jangan pernah bosan untuk terus memberi himbauan kepada masyarakat, untuk patuh mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat,"ujarnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa sampaikan kepada masyarakat bahwa negara akan selalu hadir dalam situasi apapun, terlebih dalam kondisi krisis seperti ini. Terus bangun komunikasi yang baik dan sampaikan data yang transparan. Lakukan kerja dengan ikhlas, yakinlah Tuhan yang Maha Esa akan membantu, dimana ada kesulitan disitu pasti ada jalan.
Selanjutnya dalam arahan Panglima TNI, Marsekal Hadi menjelaskan bahwa rapat ini untuk menegaskan strategi bapak Presiden dalam penanganan COVID-19 melalui intervensi berbasis kearifan lokal dalam penanganan COVID-19.
Menurutnya, saat ini masih banyak ditemukan adanya penolakan dari masyarakat tentang penanganan Covid-19 yang salah satunya Rapid test/Swab masal dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Masyarakat ada yang beranggapan hal tersebut dapat menyengsarakan masyarakat serta menghambat kegiatan mereka. Maka dari itu, saya menegaskan kepada seluruh pimpinan daerah untuk mengajak para tokoh agama dan masyarakat untuk bersama-sama mengedukasi dan melaksanakaan sosialisasi kepada masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan,” ucapnya.(RM)
No comments