Komisi II DPRD Kabupaten Bangka Belajar Peternakan di Kabupaten Muba
Pemilihan Bumi Serasan Sekate sebagai tempat belajar, khususnya di bidang peternakan lantaran dinilai sudah memiliki tata kelola peternakan yang baik. Bahkan Muba selain sudah memiliki Sekolah Peternakan Rakyat yang jadi contoh SPR lain juga memiliki perangkat peraturan daerah di bidang peternakan.
"Di Kabupaten Bangka masyarakat mulai tumbuh peternakan berorientasi profit oriented, ternyata memelihara hewan ternak itu menjanjikan masyarakat. Nah Muba begitu bagus, begitu luar biasa dan tempat yang layak dan patut untuk tempat kita belajar," ujar Chaerul, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Bangka.
Setelah ini kata dia, pihaknya akan memanggil OPD terkait sebagai bentuk tindaklanjut. "Ini jadi output kami bahwa di Muba sudah menjalankan program seperti ini," tukasnya.
Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bangka sendiri banyak mengajukan pertanyaan perihal pelaksanaan pengawasan peternakan di Musi Banyuasin. Terutama dengan yang diimplementasikan melalui Perda, hal ini akan jadi rujukan sendiri.
Kadis TPHP Muba Ir A Thamrin mengatakan bahwa Muba memang sudah memiliki acuan dalam bentuk peraturan daerah terkait peternakan. Diantaranya Perda Nomor 15 Tahun 2005 tentang Pemeliharaan ternak berkaki empat, kemudian Perda Nomor 8 tahun 2012 tentang Retribusi RPH.
"Untuk pelaksanaan penegakan perda dilakukan Satpol PP Muba, tentunya berkoordinasi dengan stake holder terkait seperti Dinas TPHP. Misal hewan ternak itu dilarang berkeliaran mengganggu ketertiban umum, nah itu yang menegakkan satpol PP, kalau untuk soal kesehatan hewan dan lainnya, kita melakukan pengawasan," tandas Thamrin.
Thamrin juga sempat menerima pertanyaan dari anggota DPRD Kabupaten Bangka tentang mengapa Kabupaten Muba yang selalu mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat melalui APBN untuk bidang pertanian dan peternakan. "Kita jelaskan bahwa kita memang jemput bola, soal ini sangat bergabtung kreativitas OPD terkait. Apalagi pak Bupati Muba, pak Dodi selalu menekankan ini agar OPD di Muba harus berkreasi dan kreatif, yang terpenting kan untuk masyarakat," tandasnya.
Thamrin mengungkap untuk bidang peternakan pihaknya tahun ini mendapat bantuan dari APBN seperti program UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik). Pihaknya mendapat 5 unit paket untuk 5 kelompok ternak, "Paket disitu ada pembuatan kandang, rumah kompos, sapi, kendaraan roda tiga untuk mengangkut pupuk, kemudian juga ada bantuan pengembangbiakan sapi," ujarnya.
Salah satu contoh kreativitas lainnya adalah diantaranya bantuan benih bibit kepada petani yang mengalami musibah sawah tenggelam akibat luapan Sungai Musi. "Saya atas perintah pak Bupati, langsung mengajukan ke Kementerian, kita kemudian mendapat bantuan bibit untuk luasan 5.067 hektare di dua kecamatan yang sawah petani terendam sungai musi," katanya.
Terkait pengawasan kesehatan ternak terutama saat pandemi covid-19 pihaknya kata thamrin sudah melakukan sejumlah langkah. Diantaranya peningkatan volume penyemprotan disinfektan di kandang-kandang ternak.
"Biasanya 3 bulan sekali, tapi saat Covid-19 menjadi sebulan sekali," pungkasnya.7(RM)
No comments