Kasus COVID-19 Bertambah 585, Pasien Sembuh 486 dan Meninggal 23
"Kasus konfirmasi positif sebanyak 585 orang, totalnya menjadi 28.828 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (4/6).
Adapun akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen sebanyak 367.640 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 101 laboratorium, Test Cepat Melokuler (TCM) di 62 laboratorium dan Laboratorium jejaring (RT-PCR dan TCM) di 182 lab. Secara keseluruhan, 251.736 orang telah diperiksa dan hasilnya 28.818 positif (kulumatif) dan 222.918 negatif (kumulatif).
Kemudian untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 47.373 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 13.373 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 418 kabupaten/kota di Tanah Air.
Sementara itu, data provinsi 5 besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 7.690 orang, Jawa Timur 5.408, Jawa Barat 2.354, Sulawesi Selatan 1.722, Jawa Tengah 1.479 dan wilayah lain sehingga totalnya 28.818.
Berdasarkan data yang diterima Gugus Tugas dari 34 Provinsi di Tanah Air, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah penambahan kasus sembuh tertinggi yakni 2.607 disusul Jawa Timur sebanyak 1.089 Jawa Barat 719, Sulawesi Selatan 639, Jawa Tengah 372 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 8.892 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan akumulasi data positif COVID-19 lainnya di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 20 kasus, Bali 510 kasus, Banten 965 kasus, Bangka Belitung 72 kasus, Bengkulu 92 kasus, Yogyakarta 237 kasus.
Selanjutnya di Jambi 99 kasus, Kalimantan Barat 202 kasus, Kalimantan Timur 316 kasus, Kalimantan Tengah 469 kasus, Kalimantan Selatan 1.142 kasus, dan Kalimantan Utara 165 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 219 kasus, Nusa Tenggara Barat 705 kasus, Sumatera Selatan 1.056 kasus, Sumatera Barat 594 kasus, Sulawesi Utara 382 kasus, Sumatera Utara 488 kasus, dan Sulawesi Tenggara 252 kasus.
Adapun di Sulawesi Tengah 129 kasus, Lampung 140 kasus, Riau 117 kasus, Maluku Utara 177 kasus, Maluku 238 kasus, Papua Barat 173 kasus, Papua 875 kasus, Sulawesi Barat 92 kasus, Nusa Tenggara Timur 97 kasus, Gorontalo 121 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.(B1)
No comments