Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Muba, Pemkab Gelar Sosialisasi Sekolah Menuju SNP
MUBA,BERITA-ONE.COM- Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Sosialisasi Sekolah Menuju Standar Nasional Pendidikan (SNP) jenjang SD, SMP dan SMA se Kabupaten Muba di Auditorium Pemkab Muba, Senin (23/9/2019).
Menurut laporan Ketua Sekolah Menuju SNP Kabupaten Muba, Hj Marwiyah MPd menyampaikan, kegiatan sekolah menuju SNP ini merupakan perubahan nomenklatur yang selama ini dinamakan sekolah model. Kegiatan akan dilaksanakan sampai bulan Desember 2019. Jenis kegiatan berupa workshop guru-guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru yang tergabung dalam kegiatan tersebut.
"Sekolah Menuju SNP untuk Kabupaten Muba terdiri dari SD lama 2 dan baru 7 jumlahnya 9. Kemudian SMP lama 3 dan baru 4 jumlahnya 7, selanjutnya SMA ada 1 yaitu SMA Negeri 1 Keluang. Peserta sosialisasi terdiri dari 17 sekolah yang tergabung dalam Sekolah Menuju SNP dan 85 sekolah imbas, yang masing-masing sekolah mengikut sertakan 5 sekolah imbasnya,"jelasnya.
Sementara itu Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumsel, Drs Suyato MAp mengatakan, dirinya dan tim bertugas ke Kabupaten Muba dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden nomor 13 tahun 2015, terkait penjaminan mutu pendidikan. LPMP punya tugas membantu pemerintah daerah, sebagai konsultan/supervisi terkait dengan menjamin mutu untuk Sekolah Menuju SNP.
"Rangkaian kegaiatan dari LPMP ini dimulai dari pemetaan mutu pendidikan, kemudian hasil dari pemetaan barulah menyusun strategi sekolah itu mau diapakan. Dan di Muba sudah punya peta mutu hasil dari pemetaaan tahun 2018. Harapan kita dengan sosialisasi ini bisa bersinergi, sekolah mana saja yang perlu perhatian penuh dari hasil pemetaan kami,"ucapnya.
Suyato memaparkan untuk Kabupaten Muba berdasarkan hasil pemetaan mutu 2018, dari 457 SD yang ada masih belum ada satu pun SD yang SNP. Yang statusnya menuju SNP ada satu. Maka dari itu kita dorong agar tahun depan sekolah menuju SNP semua.
"Mari kita bersinergi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kami juga ada kegiatan supervisi yang dilakukan pengawas berdasarkan peta mutu dan raport mutu. Baru tahun ini ada pendampingan pengawas, yabg notabennya merupakan tugas pokok pengawas. Kami hanya membantu saja, sebagai stimulan, tidak bisa menjangkau pengawas jadi supervisi bagian dari kita,"ucapnya.
Mewakili Bupati Muba H Dodi Reza Alex, Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi membuka secara resmi sosialisasi Sekolah Menuju SNP. Dalam sambutannya atas nama Pemkab Muba mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kehadiran LPMP Sumsel hingga terlaksananya soslialisasi SNP ini.
"Tentu apa yang kita lakukan ini dalam rangka meningkatan kualitas SDM di Kabupaten Muba, baik tenaga pendidik maupun peserta didik. Saya pesankan agar ikuti kegiatan dengan serius, walaupun waktu yang relatif singkat tapi akan menentukan tingkat kualitas pendidikan di Muba,"ujar Sekda.
Sekda juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa tergelitik karena dari 457 SD di Kabupaten Muba, satupun belum ada yang memenuhi SNP. Ini tentu menjadi tantangan bagi tenaga pendidik bagaimana caranya semua sekolah baik SD, SMP dan SMA di Muba bisa memenuhi kriteria SNP.
"Kalau bicara soal anggaran Pemkab Muba tetap komitmen bahwa alokasi anggaran di sektor pendidikan di atas 20%. Bahkan APBD di rahun 2020 untuk alokasi pendidikan lebih kurang 650 milyar, belum termasuk DAK. Artinya lumayan cukup besar yang diberikan pada sektor pendidikan. Tali memang karena kodisi geografis Muba, sehingga besaran anggaran masih kadang sulit penuhi kebutuhan di sekolah, akan tetapi jangan dijadikan hambatan untuk penuhi kualitas SDM dalam memberikan pendikan kepada peserta didik dan fasilitas di sekolah,"pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Sekda mengatakan, atas nama Pemkab Muba meminta dan mohon kerjasama Kepala Sekolah dan tenaga pendidik, karena bencana karhutlah sudah masuk kategori darurat di Provinsi Sumsel termasuk Kabupaten Muba.
"Bencana Karhutlah ini menyangkut kepentingan dan keselamatan semua pihak, oleh karena itu kami mengajak agar bersama komite sekolah dapat mengundang orang tua tua wali dari siswa-siswi, kemudiam diberikan pengertian bahwa kejadian karhutlah akibat perbuatan oknum manusia. Membuka lahan dengan pembakaran tentu merugikan semua pihak, maka dari itu bersama komite sekolah lakukan himbauan agar janga lakukan perbuatan yang berakibatkan karhutlah,"imbuh Apriyadi. ( RM)
Menurut laporan Ketua Sekolah Menuju SNP Kabupaten Muba, Hj Marwiyah MPd menyampaikan, kegiatan sekolah menuju SNP ini merupakan perubahan nomenklatur yang selama ini dinamakan sekolah model. Kegiatan akan dilaksanakan sampai bulan Desember 2019. Jenis kegiatan berupa workshop guru-guru dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru yang tergabung dalam kegiatan tersebut.
"Sekolah Menuju SNP untuk Kabupaten Muba terdiri dari SD lama 2 dan baru 7 jumlahnya 9. Kemudian SMP lama 3 dan baru 4 jumlahnya 7, selanjutnya SMA ada 1 yaitu SMA Negeri 1 Keluang. Peserta sosialisasi terdiri dari 17 sekolah yang tergabung dalam Sekolah Menuju SNP dan 85 sekolah imbas, yang masing-masing sekolah mengikut sertakan 5 sekolah imbasnya,"jelasnya.
Sementara itu Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumsel, Drs Suyato MAp mengatakan, dirinya dan tim bertugas ke Kabupaten Muba dalam rangka memenuhi amanat Peraturan Presiden nomor 13 tahun 2015, terkait penjaminan mutu pendidikan. LPMP punya tugas membantu pemerintah daerah, sebagai konsultan/supervisi terkait dengan menjamin mutu untuk Sekolah Menuju SNP.
"Rangkaian kegaiatan dari LPMP ini dimulai dari pemetaan mutu pendidikan, kemudian hasil dari pemetaan barulah menyusun strategi sekolah itu mau diapakan. Dan di Muba sudah punya peta mutu hasil dari pemetaaan tahun 2018. Harapan kita dengan sosialisasi ini bisa bersinergi, sekolah mana saja yang perlu perhatian penuh dari hasil pemetaan kami,"ucapnya.
Suyato memaparkan untuk Kabupaten Muba berdasarkan hasil pemetaan mutu 2018, dari 457 SD yang ada masih belum ada satu pun SD yang SNP. Yang statusnya menuju SNP ada satu. Maka dari itu kita dorong agar tahun depan sekolah menuju SNP semua.
"Mari kita bersinergi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kami juga ada kegiatan supervisi yang dilakukan pengawas berdasarkan peta mutu dan raport mutu. Baru tahun ini ada pendampingan pengawas, yabg notabennya merupakan tugas pokok pengawas. Kami hanya membantu saja, sebagai stimulan, tidak bisa menjangkau pengawas jadi supervisi bagian dari kita,"ucapnya.
Mewakili Bupati Muba H Dodi Reza Alex, Sekretaris Daerah Kabupaten Muba Drs H Apriyadi MSi membuka secara resmi sosialisasi Sekolah Menuju SNP. Dalam sambutannya atas nama Pemkab Muba mengucapkan terimakasih atas dukungan dan kehadiran LPMP Sumsel hingga terlaksananya soslialisasi SNP ini.
"Tentu apa yang kita lakukan ini dalam rangka meningkatan kualitas SDM di Kabupaten Muba, baik tenaga pendidik maupun peserta didik. Saya pesankan agar ikuti kegiatan dengan serius, walaupun waktu yang relatif singkat tapi akan menentukan tingkat kualitas pendidikan di Muba,"ujar Sekda.
Sekda juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa tergelitik karena dari 457 SD di Kabupaten Muba, satupun belum ada yang memenuhi SNP. Ini tentu menjadi tantangan bagi tenaga pendidik bagaimana caranya semua sekolah baik SD, SMP dan SMA di Muba bisa memenuhi kriteria SNP.
"Kalau bicara soal anggaran Pemkab Muba tetap komitmen bahwa alokasi anggaran di sektor pendidikan di atas 20%. Bahkan APBD di rahun 2020 untuk alokasi pendidikan lebih kurang 650 milyar, belum termasuk DAK. Artinya lumayan cukup besar yang diberikan pada sektor pendidikan. Tali memang karena kodisi geografis Muba, sehingga besaran anggaran masih kadang sulit penuhi kebutuhan di sekolah, akan tetapi jangan dijadikan hambatan untuk penuhi kualitas SDM dalam memberikan pendikan kepada peserta didik dan fasilitas di sekolah,"pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Sekda mengatakan, atas nama Pemkab Muba meminta dan mohon kerjasama Kepala Sekolah dan tenaga pendidik, karena bencana karhutlah sudah masuk kategori darurat di Provinsi Sumsel termasuk Kabupaten Muba.
"Bencana Karhutlah ini menyangkut kepentingan dan keselamatan semua pihak, oleh karena itu kami mengajak agar bersama komite sekolah dapat mengundang orang tua tua wali dari siswa-siswi, kemudiam diberikan pengertian bahwa kejadian karhutlah akibat perbuatan oknum manusia. Membuka lahan dengan pembakaran tentu merugikan semua pihak, maka dari itu bersama komite sekolah lakukan himbauan agar janga lakukan perbuatan yang berakibatkan karhutlah,"imbuh Apriyadi. ( RM)
No comments