Presiden RI Joko Widodo Usulkan Bakso Jadi Kuliner Khas Nusantara
Acara Gebyar Bakso Merah Putih Di Cikarang Bekasi |
Jakarta,BERITA-ONE.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) sepakat dengan keinginan para pedagang untuk menjadikan bakso sebagai makanan kuliner khas Nusantara. Kesepakatan ini disampaikan Presiden saat bersama Ibu Negara Iriana makan bakso bersama warga dalam acara Gebyar Bakso Merah Putih di Lapangan Deltamas, Desa Hegarmukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Minggu, Minggu (3/3) siang.
Setuju enggak kita tetapkan sebagai makanan khas Nusantara atau makanan kuliner khas Indonesia?” tanya Presiden yang langsung dijawab serentak para pedagang bakso dengan teriakan, “Setuju.”
Sebelumnya Presiden Jokowi telah menyampaikan, bahwa dirinya suka, baik mie ayam maupun bakso. “Sudah dari pagi tadi saya belum makan karena pengen makan bakso bersama Bapak/Ibu, dan Saudara-saudara semuanya,” ujarnya.
Saat berdialog dengan Samijo, seorang pedagang mie ayam asal Wonogiri, Presiden Jokowi mengapresiasi penghasilan kotor yang didapatkan hingga mencapai Rp700-800 ribu per hari.
Dialog kedua dengan pedagang bernama Sularni penjual bakso keliling, juga menyatakan rasa gembira mendengar penghasilan yang didapatkan Rp700 ribu per hari. Keuntungan yang bisa didapatkan tersebut, menurut Presiden, bisa terjadi karena harga-harga yang stabil.
“Bapak/Ibu merasakan harga stabil? Benar? Jangan dibolak-balik nanti,” ujar Presiden Jokowi.
Ketika berdialog dengan pedagang ketiga, Presiden mengemukakan bahwa saat ini ada kredit mikro dan ultra mikro yang dapat dimanfaatkan.
Kepala Negara mencontohkan program Mekaar yang merupakan kredit ultra mikro, para pedagang dapat memanfaatkan pembiayaan usaha dengan nilai Rp10 juta.
Hal lain yang disampaikan oleh Kepala Negara pada acara tersebut yakni program Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang telah berjalan selama ini.
Humas Seskab mengatakan, turut hadir mendampingi Presiden dalam agenda kali ini, Dalam acara Gebyar Bakso yang juga dihadiri oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum. (SUR).
No comments