Ngaku Miskin, Dinsos Muba Bakal Tempel Stiker " Sebagai Tanda
MUBA,BERITA-ONE.COM- Menindaklanjuti arahan Bupati Musi Banyuasin (Muba) H Dodi Reza Alex Noerdin dalam peningkatan tata kelola dan kinerja pemerintah, jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Para Kepala Bagian dan Camat di Kabupaten Muba melakukan Rapat Staf Rutin Bulanan.
Rapat dipimpin langsung Wakil Bupati Muba Beni Hernedi didampingi Sekretaris Daerah Muba H Apriyadi MSi, Para Asisten dan Para Staf Ahli.
Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian diantaranya menyikapi hasil Kunjungan Kerja ke Kabupaten Seragen yang Pemerintahnya telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di daerahnya.
"Saat ini penduduk miskin di Muba mencapai 16,5%. Bupati telah mengatensi kita untuk mendiskusikan dan mengambil langkah cepat dalam menuntaskan masalah kesejahteraan masyarakat ini," ujar Beni di Ruang Rapat Serasan Sekate, Senin (11/2/2019).
Beni mengintruksikan agar dibentuk unit pelayanan yang fokus mengurusi masalah penanggulangan kemiskinan di Muba. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen membuat angka kemiskinan satu digit.
"Ini menjadi 'PR' kita lima tahun kedepan. Pak Sekda tolong dibuatkan tim dan nanti kita kaji apakah bisa dibuatkan Badan atau OPD yang khusus mengurusi masalah kemiskinan ini," ungkap Beni.
Berkaca dari Kunjungan Kerja ke Kabupaten Seragen, Kepala Disnakertrans Muba Drs H M Yusuf menambahkan, bahwa langkah pertama yang perlu dilakukan adalah validasi data. Pemerintah Kabupaten Seragen memiliki data sendiri terkait warga miskin yang kemudian disinkronkan dengan BPS di sana.
"Mereka juga ada program zakat PNS yang dananya digunakan untuk bedah rumah, karena pada dasarnya dana zakat tidak rumit penggunaannya. Selain itu para penerima bantuan rumahnya ditempeli striker "Ini Rumah Orang Miskin" untuk mencegah pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran," papar Mantan Kepala Bappeda Muba.
Sementara itu Plt Kepala Dinsos Muba H M Jaya MSi mengatakan penempelan stiker pada penduduk yang menerima bantuan sebenarnya sudah diuji cobakan pada beberapa daerah di Muba.
"Dampaknya sudah mulai terasa, sudah ada tiga orang yang mengundurkan diri menerima bantuan dan merekomendasikan penduduk lain yang lebih pantas," ujarnya.
Di sisi lain Sekretaris Daerah Muba H Apriyadi MSi menyarankan untuk membuat lembaga Adhoc, yang bersifat sementara dalam upaya menanggulangi kemiskinan.
"Ini sebagai alternatif apabila tidak memungkinkan dibentuk Badan atau Organisasi Perangkat Daerah. Apabila target sudah tercapai, lembaga bisa dibubarkan," usul Sekda. (RIL,RM)
Rapat dipimpin langsung Wakil Bupati Muba Beni Hernedi didampingi Sekretaris Daerah Muba H Apriyadi MSi, Para Asisten dan Para Staf Ahli.
Beberapa hal yang menjadi fokus perhatian diantaranya menyikapi hasil Kunjungan Kerja ke Kabupaten Seragen yang Pemerintahnya telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di daerahnya.
"Saat ini penduduk miskin di Muba mencapai 16,5%. Bupati telah mengatensi kita untuk mendiskusikan dan mengambil langkah cepat dalam menuntaskan masalah kesejahteraan masyarakat ini," ujar Beni di Ruang Rapat Serasan Sekate, Senin (11/2/2019).
Beni mengintruksikan agar dibentuk unit pelayanan yang fokus mengurusi masalah penanggulangan kemiskinan di Muba. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan komitmen membuat angka kemiskinan satu digit.
"Ini menjadi 'PR' kita lima tahun kedepan. Pak Sekda tolong dibuatkan tim dan nanti kita kaji apakah bisa dibuatkan Badan atau OPD yang khusus mengurusi masalah kemiskinan ini," ungkap Beni.
Berkaca dari Kunjungan Kerja ke Kabupaten Seragen, Kepala Disnakertrans Muba Drs H M Yusuf menambahkan, bahwa langkah pertama yang perlu dilakukan adalah validasi data. Pemerintah Kabupaten Seragen memiliki data sendiri terkait warga miskin yang kemudian disinkronkan dengan BPS di sana.
"Mereka juga ada program zakat PNS yang dananya digunakan untuk bedah rumah, karena pada dasarnya dana zakat tidak rumit penggunaannya. Selain itu para penerima bantuan rumahnya ditempeli striker "Ini Rumah Orang Miskin" untuk mencegah pemberian bantuan yang tidak tepat sasaran," papar Mantan Kepala Bappeda Muba.
Sementara itu Plt Kepala Dinsos Muba H M Jaya MSi mengatakan penempelan stiker pada penduduk yang menerima bantuan sebenarnya sudah diuji cobakan pada beberapa daerah di Muba.
"Dampaknya sudah mulai terasa, sudah ada tiga orang yang mengundurkan diri menerima bantuan dan merekomendasikan penduduk lain yang lebih pantas," ujarnya.
Di sisi lain Sekretaris Daerah Muba H Apriyadi MSi menyarankan untuk membuat lembaga Adhoc, yang bersifat sementara dalam upaya menanggulangi kemiskinan.
"Ini sebagai alternatif apabila tidak memungkinkan dibentuk Badan atau Organisasi Perangkat Daerah. Apabila target sudah tercapai, lembaga bisa dibubarkan," usul Sekda. (RIL,RM)
No comments