Warga Benakat Minyak Keluhkan Pembangunan Irigasi.

PALI, BERITA-ONE.COM - Pembangunan Irigasi, Embung dan Bendungan untuk persawahan masyarakat, menjadi salah satu program Nawacita Pemerintah Pusat. Akan tetapi Proyek pengairan irigasi untuk persawahan masyarakat di Desa Benakat Minyak, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sumatera Selatan dikeluhkan masyarakat setempat.

Pasalnya, proyek yang dikerjakan oleh Subkon PT BAHANA PRATAMA KONTRUKSI, diduga kuat menyalahi aturan dan tidak melibatkan warga serra pemerintah setempat untuk menempatkan titik nol bangunan.

Sehingga, kebun warga yang terkena dampak pencemaran dan pengrusakan lingkungan oleh perusahaan tersebut belum ada ganti rugi dari pihak sub kontraktor, banyak petani menolak irigasi melintasi sawa warga, tidak dibuat embung atau bendungan irigasi umumnya, bangunan irigasi tidak menyambung satu sama lain atau terputus-putus dari persawahan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Abdulah (55) warga Desa Benakat Minyak, ia mengatakan Pemerintah harus segera menyelesaikan permasalahan pencemaran dan pengrusakan lingkungan oleh perusahaan tersebut.

"Bagi saya proyek ini tidak masuk akal, penempatannya jelas salah, kalau hanya untuk mengaliri pembuatan irigasi yang luas hanya 3-4 hektar persawahan, dengan memakan dana hampir 5 miliar, menurut saya itu kebesaran dan keterlaluan", ujar Abdul kepada sejumlah media, Jumat (30/11).

Tidak tanggung-tanggung dana APBD Kabupaten PALI ditelan sebesar Rp.4.893.219.000.00 hanya untuk mengaliri persawahan yang dimiliki tujuh kepala keluarga, menurut informasih yang dihimpun panjang irigasi hanya 800 meter.

Sudarsono sebagai Kepala Dusun III Desa Benakat Minyak mengaku, tidak pernah dilibatkan dalam musawarah pembanguan pembuatan irigasi tersebut, padahal itu jelas wilayah kampung dimana ia bertugas, akuhnya.

Pihak proyek tersebut tidak ada konfrmasih kepada dirinya, kata Sudarsono. "Baik dari pemerintah desa ataupun pihak proyek tidak pernah untuk berkordinasih kepada saya", terangnya.

Sudarsono menyebut, ada beberapa sawah warga yang tidak mau dibuatkan irigasi tersebut, sehinga bangunan hanya tampak depan dan di ujung saja, yang anehnya lagi tidak dibuatkan bendungan air atau sumber mata airnya tidak ada.

Ia mengatakan, perkiraan luas sawah hanya 3-4 hektar dan dimiliki tujuh kepala keluarga.

Sampai berita ini ditayangkan, konfirmasih terhadap Subkon PT Bahana Pratama Kontruksi atas nama Pico, melalui pesan WhatsApp nomor telepon 08526xxxx belum memberikan jawabannya.(Tim)

No comments

Powered by Blogger.