Rapat Kerja Kejaksaan Di Bali Dengan Tema "Kukuhkan Semangat Baru, Bangun Prestasi Dan Citra Diri, Ukir Pertasi Untuk Negeri"

Jaksa Agung HM Prasetyo SH
Jakarta,BERITA-ONE.COM-Jaksa Agung HM Prasetyo SH mengatakan,  pelaksanaan Rapat Kerja Kejaksaan RI tahun 2018, di samping menjadi wahana dan sarana menyamakan persepsi dalam upaya meningkatkan kualitas, kesiapan lembaga dan institusi juga mengandung semangat dan tujuan untuk memelihara, memupuk , menumbuh kembangkan citra agar benar-bena menampilkan diri menjadi aparatur penegak hukum yang memiliki konsistensi dan memegang teguh komitmen dengan keinginan kuat untuk mengukir prestasi memberi kontribusi dan berdedikasi sepenuhnya hanya untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negeri.

Hal ini dikatakan Jaksa Agung dalam sambutannya pada rapat kerja Kejaksaan RI  yang berlangsung di Denpasar, Bali Selasa, 27 Nivember  2018.

Oleh karenanya,   kata Jaksa agung HM  Prasetyo,  tema “Kukuhkan Semangat Baru, Bangun Persepsi dan Citra Diri, Ukir Prestasi Untuk Negeri”, merupakan sebuah pilihan untaian kata dan kalimat yang menyimpan makna penting dan besar, yang harus mampu kita pertanggung jawabkan bersama. Karena tema ini kita perlukan dan relevan dengan kondisi saat ini yang setidaknya mengandung 3 (tiga) pokok pemikiran.

Pertama, pentingnya kesungguhan tekad dan semangat baru sebagai modal bertransformasi ke arah yang lebih baik.  Dari semula pesimis menjadi optimis, dari pemikiran menghitung untung rugi menjadi tulus tanpa pamrih dan penuh kesungguhan, dari kebiasaan dilayani berubah melayani, dan dari kerja individual menjadi bekerja bersama secara sinergis, untuk menghadirkan berbagai inovasi, terobosan, dan kreativitas yang dapat mendorong peningkatan kualitas dan produktivitas dalam bekerja menghadapi tantangan di era baru yang penuh dinamika perubahan.

Kedua, komitmen segenap jajaran Kejaksaan yang harus selalu bersedia bersikap terbuka dan responsif untuk bertindak proaktif menjawab aspirasi, tuntutan dan harapan rasa keadilan yang tumbuh ditengah masyarakat , agar dengan demikian akan terbangun persepsi positif dan citra diri Korps Adhyaksa yang bermartabat, kredibel dan tepercaya.

Ketiga, kesungguhan, keuletan, kejujuran dan ketulusan yang dikemas dalam bingkai  integritas diri yang terpuji dan teruji  saat mengemban tugas, tanggung jawab dan kewenangan  agar dapat menjadi bandul keseimbangan diantara nilai-nilai keadilan, kebenaran, kepastian dan kemanfaatan yang dirasakan secara langsung oleh masyarakat pencari keadilan akan menjadi sebuah prestasi yang terukir indah dalam lembar-lembar sejarah sebagai wujud pengabdian terbaik kita bagi negara.

Jaksa Agung menabahkan, seiring perkembangan dan kemajuan teknologi yang berlangsung begitu pesat dan cepat dewasa ini, sesungguhnyalah orang hanya memiliki sebuah kunci peluang untuk bisa bertahan, yaitu kemampuan mengantisipasi dengan meningkatkan kualitas profesionalitasnya.

"   Saya sering mengemukakan bahwa, Perkembangan revolusi industri generasi keempat (the fourth industrial revolution) telah menciptakan era disrupsi sebagai tatanan baru yang membawa pengaruh dan perubahan begitu cepat, tidak terduga, dan tidak linier, yang tidak jarang bahkan keluar dari tatanan, pola dan tata cara yang sudah ada," katanya.

Fenomena tersebut diantaranya ditandai dengan Internet of Things (IoT) di mana terdapat konektivitas antara manusia, mesin dan data, yang dengan mudah dapat menembus batasan teritorial dan menyentuh seluruh aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara, dibidang sosial, ideologi, politik , ekonomi,  keamanan dan juga dibidang hukum.

Dibidang hukum, acap kali muncul berbagai tantangan yang kompleks, pelik, dan rumit, diantaranya dengan semakin mudahnya seseorang melakukan tindakan negatif dan perilaku kriminal, kejahatan dengan sengaja membuat berita bohong yang menyesatkan, hoax atau malicious deception yang disebarkan dengan menggunakan media sosial dengan niat untuk memicu terjadinya kesalahpahaman, keributan, bahkan konflik di tengah masyarakat.

Kondisi tersebut tidak hanya berpotensi dapat menganggu kemanan dan ketertiban tetapi juga dapat menimbulkan snowball effect yang berimplikasi merugikan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, karena telah menggerus semangat nasionalisme, kebhinekaan, persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI yang diperjuangkan dan dibangun sudah sejak lama.

Pada kesempatan ini Jaksa Agung juga kembali mengingatkan khususnya kepada segenap Kepala Kejaksaan Tinggi dan pimpinan satuan kerja lannya Kajari dan Kacabjari, selaku pimpinan di daerah masing-masing hendaknya mampu memotivasi dan terus mendorong segenap satuan kerjanya,  agar bersama-sama  meningkatkan kualitas pelayanan publik yang harus dilakukannya, mengingat berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap penanganan perkara oleh Kejaksaan Tahun 2018, meski secara umum dinyatakan baik, akan tetapi ternyata masih ditemukan ada satuan kerja yang belum melakukannya secara baik dan maksimal.

Hadir dalam acara ini antara lain Wakil Jaksa Agung, para Jaksa Agung Muda, Kepala Badiklat Kejaksaan, dan para staf Ahli Jaksa Agung, para Komisioner Komisi Kejaksaan, para Pejabat Esalon II  Kejaksaan Agung , para Kejati se Indonesia, dan lainnya. (SUR).



No comments

Powered by Blogger.