PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP UPAYA PENERAPAN CRYOTHERAPY PADA PERSALINAN



Rieh Firdausi, S.Kep., Ns Mahasiswi Magister Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang

Ibu yang telah melahirkan akan mengalami berbagai tingkat nyeri pada jalan lahirnya yang berbeda-beda, keparahan tingkat sakit terkait dengan tingkat keparahan cedera dari jalan lahir. Namun, ibu dengan jalan lahir yang utuh berkemungkinan juga dapat merasakan nyeri dan ketidaknyamanan. Nyeri pada jalan lahir dapat mempengaruhi ibu dalam mobilisasi, perawatan diri serta perawatan bayinya. Oleh karena itu, mengurangi nyeri pada jalan lahir adalah hal yang penting dalam aspek kesehatan ibu. Metode farmakologi, seperti obat analgesik (pengurang nyeri) sering digunakan untuk mengurangi nyeri pada jalan lahir persalinan. Namun, metode ini sering menimbulkan efek lain seperti sembelit, iritasi lambung, pusing, mual yang berkepanjangan serta efeknya dapat ditransfer ke bayi melalui ASI. Metode lain yang perlu digunakan supaya tidak mempunyai efek diatas yaitu metode nonfarmakologi.

Cryotherapy (aplikasi ice pack atau kompres dingin)  merupakan salah satu metode non-farmakologis yang tidak membutuhkan banyak biaya yang dapat digunakan dalam pengurangan nyeri. Aplikasi cryotherapy efektif diaplikasikan dalam 10 sampai 20 menit setiap 2 jam pada ibu setelah persalinan 24 sampai 72 jam setelah melahirkan yang diyakini efektif dalam penurunan nyeri.

    Perawat merupakan bagian tim kesehatan yang berada pada garis terdepan untuk melayani pasien, perawat harus mempunyai sikap gaya kepemimpinan transformasional yang dapat memberikan motivasi dan inovasi untuk asuhan keperawatan pasien seperti pengurangan nyeri, kemandirian, dan kemajuan dalam asuhan keperawatan. Salah satu asuhan keperawatan yang diterapkan yaitu kompres dingin atau cryotherapy.

Kepemimpinan transformasional adalah jenis gaya kepemimpinan yang mengarah pada perubahan positif, memotivasi pengikut untuk melakukan sesuatu yang lebih, serta mendorong ide-ide baru yang lebih efektif  untuk diterapkan dalam suatu metode tertentu. Kepemimpinan transformasional menggunakan charisma, individualized consideration, dan intellectual stimulation untuk menghasilkan usaha yang lebih besar, efektif, dan kepuasan dari pengikutnya.

Berdasarkan manfaat cryotherapy diatas, perawat khususnya perawat maternitas selaku praktisi kesehatan yang berada pada frontline dapat menggunakan salah satu metode terapi kompelementer tersebut dalam praktek keperawatan sebagai cara menangani nyeri karena yang selama ini kita ketahui perawat hanya memberikan metode farmakologi untuk mengurangi nyeri. Peran perawat sebagai leader sangat dibutuhkan untuk memandu upaya keperawatan dalam pemberdayaan dan mentransfer ilmu atau gagasan baru di praktek keperawatan. Suatu gagasan atau perubahan pada asuhan keperawatan tak terlepas dari adanya pemimpin, dibutuhkan pemimpin yang mampu mengantisipasi perubahan dengan pengetahuan yang komprehensif dalam mentransformasikan perubahan. Salah satu model kepemimpinan yang tampaknya menjanjikan dalam hal pengelolaan perubahan penerapan metode cryotherapy ini adalah kepemimpinan transformasional berdasarkan visi dan pemberdayaan yang telah menunjukkan hal postif.

Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang berfokus pada pemberian motivasi dan inspirasi kepada anggota agar mencapai hasil yang optimal. Kepemimpinan transformasional ini lebih mengutamakan inovasi atau cara baru dalam menyelesaikan masalah dan berkreasi untuk mengembangkan diri sebagai seorang perawat sehingga dapat menetapkan tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai. Kepemimpinan transformasional mempunyai 4 dimensi yang dapat digunakan menurut Bass (1996) dalam (Sudarji, 2016) adalah: (1) Idealized Influence, pemimpin yang berkarisma sebagai panutan akan lebih dihargai, dihormati dan dapat dipercaya oleh pengikutnya (2) Inspirational Motivation, pemimpin sebagai motivator yang dapat memotivasi dan menginspirasi pengikut dalam melakuan ide atau kegiatan dengan optimal (3) Intellectual Stimulation, pemimpin memberikan stimulasi dan dorongan supaya terbentuk ide kreatif dan (4) Individual Consideration, pemimpin yang peduli dengan pengikut dan memperhatikan kebutuhan pengikut.

Idealized influence merupakan salah satu cara dari 4 dimensi keperawatan transfomasional yang dapat digunakan untuk penerapan penggunaan cryotherapy, perawat sebagai pemimpin yang mempunyai karisma dapat bertindak sebagai mentor atau coach yang dapat memberikan dan menyarankan pada pasien untuk perawatan penerapan cryotherapy sebagai salah satu terapi pengurangan ketidaknyamanan, peranan perawat yang krismatik akan menimbulkan rasa kepercayaan dari pasien sehingga pemberian penerapan cryotherapy akan dilakukan dengan optimal. Selain Idealized influence perawat dapat menerapkan inspirational motivator, perawat sebagai motivator dalam penerapan praktek keperawatan pada pasien memiliki kemampuan untuk memberi energi, dorongan, serta dukungan perilaku agar pasien mempunyai semangat dan antusias dalam mencapai tujuan penerapan terapi komplementer cryotherapy sebagai metode analgesik.

Kesimpulannya, metode cryotherapy merupakan salah satu metode non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu setelah persalinan. Peran perawat sangat dibutuhkan dalam membantu upaya penerapan cryotherapy dengan cara kepemimpinan transformasional, dengan kepemimpinan tersebut perawat dapat menggunakan dimensi idealized influence dan inspirational motivation dengan memberikan motivasi dan dukungan kepada ibu setelah persalinan dalam penggunaan metode non farmakologi cryotherapy yang diharapkan dapat diikuti dengan baik juga mengurangi tingkat nyeri ibu setelah persalinan.

No comments

Powered by Blogger.