Mahasiswa Pengedar Ganja Ditangkap, Polisi Sita 24 kg Ganja.
 |
| Para tersangka usai diperiksa. |
Jakarta,BERITA-ONE.COM-Seorang mahasiswa berinisial MI (24 tahun) digelandang ke kantor Polres Metro Jakarta Selatan lantaran mengedarkan narkoba jenis ganja di wilayah kampusnya, kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Selain MI, polisi juga menciduk dua orang pengedar lainnya yang masih dalam satu jaringan dengan MI.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, polisi awalnya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya aktivitas jual-beli narkoba di kawasan kampus. Saat dilakukan penyelidikan, ternyata ganja itu diedarkan oleh seorang mahasiswa yang ngekos di kawasan Beji, Depok. Polisi kemudian melakukan pengejaran dan menangkap MI di kawasan Beji, Depok pada Senin lalu "Dari penangkapan MI yang seorang mahasiswa itu, didapatkan barang bukti berupa ganja 3.060 gram," ujarnya pada wartawan, Rabu 3 Oktober 2018.
Kepada polisi, ungkapnya, MI mengaku mendapatkan barang haram itu dari penghuni Rutan Cilodong berinisial K melalui seorang kurir berinisial F.
Adapun kedua orang itu saat ini telah ditetapkan sebagai DPO dan tengah diselidiki lebih lanjut.
Dari MI pula, polisi melakukan pengembangan dan akhirnya membekuk dua orang lainnya yang berinisial AW (36 tahun) dengan barang bukti sebanyak 4.470 gram ganja dan SF (20 tahun) dengan barang bukti sebanyak 17.700 gram ganja.
AW ditangkap di kawasan Cinengneng, Bogor, sedang SF ditangkap di kawasan Situdaun, Bogor.
AW ini mendapatkan barang haram itu dari AG yang kini sudah kami tetapkan sebagai DPO dan tengah kami cari keberadaannya. Sedang SF ini kurirnya AG, SF yang mengirim barang ke AW, kata Kapolres.
Ganja dengan total 24 Kg itu, kini telah disita polisi. Sedang para tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat 2 sub. 111 ayat 2 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Kepada polisi, mereka mengaku sudah hampir setahun mengedarkan barang haram tersebut. Sementara itu, tersangka MI mengaku hanya mengedarkan ganja tersebut di wilayah kampusnya saja. Dia pun hanya menjualnya pada orang-orang yang dikenalnya saja.
Sudah 8 bulan mengedarkan ganja, per 1 kgnya dapat untung beberapa jutaan lah, tapi hanya dijual di kampus, orangnya itu-itu saja yang beli juga. Biasanya sekali beli bisa 100 gram. (SUR).
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar mengatakan, polisi awalnya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya aktivitas jual-beli narkoba di kawasan kampus. Saat dilakukan penyelidikan, ternyata ganja itu diedarkan oleh seorang mahasiswa yang ngekos di kawasan Beji, Depok. Polisi kemudian melakukan pengejaran dan menangkap MI di kawasan Beji, Depok pada Senin lalu "Dari penangkapan MI yang seorang mahasiswa itu, didapatkan barang bukti berupa ganja 3.060 gram," ujarnya pada wartawan, Rabu 3 Oktober 2018.
Kepada polisi, ungkapnya, MI mengaku mendapatkan barang haram itu dari penghuni Rutan Cilodong berinisial K melalui seorang kurir berinisial F.
Adapun kedua orang itu saat ini telah ditetapkan sebagai DPO dan tengah diselidiki lebih lanjut.
Dari MI pula, polisi melakukan pengembangan dan akhirnya membekuk dua orang lainnya yang berinisial AW (36 tahun) dengan barang bukti sebanyak 4.470 gram ganja dan SF (20 tahun) dengan barang bukti sebanyak 17.700 gram ganja.
AW ditangkap di kawasan Cinengneng, Bogor, sedang SF ditangkap di kawasan Situdaun, Bogor.
AW ini mendapatkan barang haram itu dari AG yang kini sudah kami tetapkan sebagai DPO dan tengah kami cari keberadaannya. Sedang SF ini kurirnya AG, SF yang mengirim barang ke AW, kata Kapolres.
Ganja dengan total 24 Kg itu, kini telah disita polisi. Sedang para tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat 2 sub. 111 ayat 2 UU RI No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.
Kepada polisi, mereka mengaku sudah hampir setahun mengedarkan barang haram tersebut. Sementara itu, tersangka MI mengaku hanya mengedarkan ganja tersebut di wilayah kampusnya saja. Dia pun hanya menjualnya pada orang-orang yang dikenalnya saja.
Sudah 8 bulan mengedarkan ganja, per 1 kgnya dapat untung beberapa jutaan lah, tapi hanya dijual di kampus, orangnya itu-itu saja yang beli juga. Biasanya sekali beli bisa 100 gram. (SUR).
No comments