Penjabat Bupati Muaraenim Teddy Meilwansyah, S.STP MM Menghadiri Rangkaian Acara Idul Adha 1439 H.
 |
| Pj Bupati turut serta langsung menyembelih seekor sapi. |
Ibadah kurban hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan). Bagi orang yang mampu melakukannya lalu ia meninggalkan hal itu, maka ia dihukum makruh. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim bahwa Nabi saw pernah berkurban dengan dua kambing kibasy yang sama-sama berwarna putih kehitam-hitaman dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelih kurban tersebut, dan membacakan nama Allah serta bertakbir (waktu memotongnya).
Ibadah kurban disyariatkan Allah untuk mengenang Sejarah Idul Adha sendiri yang dialami oleh Nabi Ibrahim as dan sebagai suatu upaya untuk memberikan kemudahan pada hari Id, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw, “Hari-hari itu tidak lain adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla.”
Untuk kurban disyaratkan tidak disembelih sesudah terbit matahari pada hari ‘Iduladha. Sesudah itu boleh menyembelihnya di hari mana saja yang termasuk hari-hari Tasyrik, baik malam ataupun siang. Setelah tiga hari tersebut tidak ada lagi waktu penyembelihannya.
Pemerintah Kabupaten Muaraenim memberikan 2 ekor sapi untuk di kurbankan, pemotongan langsung di pimpin oleh Ketua Pelaksana dari Masjid Agung, disaksikan oleh masyarakat, serta Pj Bupati turut serta langsung menyembelih seekor sapi.
Penjabat Bupati mengatakan tujuan berkurban adalah untuk menunjukkan rasa syukur, daging dan kurban tak akan di nilai Allah SWT melainkan ketakwaan kamu kepada Allah SWT, semoga Allah SWT selalu memberikan ridho, dan daging kurban bisa di berkan kepada orang yang membutuhkan.(Tas)
No comments