Pangdam : Sita Seluruh Barang Bukti Yang Berada Disekitar Lokasi Ledakan Sumur Minyak.
ACEH TIMUR ,BERITA–ONE.COM- Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, SH, SIP, MH, ingatkan Wakapolres Aceh Timur Komisaris Polisi (Kompol) Apriadi, SIK, S.Sos, MM agar segera menyita seluruh barang bukti yang berada disekitar lokasi terjadinya ledakan dan kebakaran sumur pengeboran minyak di desa Pasi Puteh kecamatan Ranto Peurelak kabupaten Aceh Timur, kamis (26/4/2018).
Hal itu disampaikan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, SH, SIP, MH pada saat ia bersama Para Asisten Kasdam Iskandar Muda, Danrem 011/Lilawangsa, Dandim 0104/Atim dan Forkopimda Aceh Timur berkeliling disekitar lokasi melihat secara langsung kondisi terkini setelah padamnya api yang menyala dari sumur pengeboran minyak selama lebih dari 1x24 jam tersebut.
Selain ditemukannya puluhan sumur-sumur pengeboran minyak, barang bukti yang masih tercecer dalam radius 100 meter di sekeliling titik api tersebut juga terlihat dengan jelas, diantaranya berupa seratusan pipa besi diameter satu hingga tiga inci, selang dua inci, mesin penyedot minyak, Genset, gayung atau timba, puluhan drum kosong dan drum berisi minyak mentah, serta alat tradisional rakitan yang digunakan untuk memompa minyak keluar dari perut bumi.
Pangdam mengatakan, alat-alat disekitar lokasi ini hampir rata-rata masih dalam kondisi baru. Sepertinya memang dipersiapkan betul untuk kegiatan pengeboran minyak ilegal guna meraup keuntungan yang besar.
"Jangan-jangan ada donaturnya lagi", ujar Pangdam sambil bercanda.
Apalagi kita juga sama-sama melihat, ada sumur yang sudah tergenangi dengan minyak. Bahkan ada beberapa drum yang juga terisi penuh dengan minyak mentah. Ini menandakan Penambangan minyak ilegal sudah cukup lama bermain disini, tandas Pangdam.
"Sita semua alat yang ada disini agar mereka tak bisa lagi bekerja. Lakukan penyelidikan, jika ada anggota TNI yang terlibat didalamnya laporkan kepada saya agar ditindak tegas, ucap Pangdam kepada Wakapolres Aceh Timur.(Syarifuddin Usman)
Hal itu disampaikan Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin, SH, SIP, MH pada saat ia bersama Para Asisten Kasdam Iskandar Muda, Danrem 011/Lilawangsa, Dandim 0104/Atim dan Forkopimda Aceh Timur berkeliling disekitar lokasi melihat secara langsung kondisi terkini setelah padamnya api yang menyala dari sumur pengeboran minyak selama lebih dari 1x24 jam tersebut.
Selain ditemukannya puluhan sumur-sumur pengeboran minyak, barang bukti yang masih tercecer dalam radius 100 meter di sekeliling titik api tersebut juga terlihat dengan jelas, diantaranya berupa seratusan pipa besi diameter satu hingga tiga inci, selang dua inci, mesin penyedot minyak, Genset, gayung atau timba, puluhan drum kosong dan drum berisi minyak mentah, serta alat tradisional rakitan yang digunakan untuk memompa minyak keluar dari perut bumi.
Pangdam mengatakan, alat-alat disekitar lokasi ini hampir rata-rata masih dalam kondisi baru. Sepertinya memang dipersiapkan betul untuk kegiatan pengeboran minyak ilegal guna meraup keuntungan yang besar.
"Jangan-jangan ada donaturnya lagi", ujar Pangdam sambil bercanda.
Apalagi kita juga sama-sama melihat, ada sumur yang sudah tergenangi dengan minyak. Bahkan ada beberapa drum yang juga terisi penuh dengan minyak mentah. Ini menandakan Penambangan minyak ilegal sudah cukup lama bermain disini, tandas Pangdam.
"Sita semua alat yang ada disini agar mereka tak bisa lagi bekerja. Lakukan penyelidikan, jika ada anggota TNI yang terlibat didalamnya laporkan kepada saya agar ditindak tegas, ucap Pangdam kepada Wakapolres Aceh Timur.(Syarifuddin Usman)
No comments