Orang Santriwati Khawatir Dengan Ulah Pimpinan Ponpes Muara Enim Akhirnya Anaknya Keluar Dari Pesantren
MUARA ENIM, BERITA-ONE.COM-Gara gara sering diperlakukan oleh oknum pimpinan Pondok Pesantren yang terkenal di kota Muara Enim.maka seorang Santriwati berinisial MR di keluarkan oleh orang tua nya dari pesantren itu.
"MR"siswa yang duduk dibangku kelas 11 Madrasah Alyah (MA) pesantren ini.
Cerita berawal dari oknum pimpinan pondok Pesantren "AS" ini yang berinisial "MT" mengajak santrinya untuk berkunjung bersilaturahmi ke rumah santri wati yang tinggal di desa jauh dari pusat kota Muara Enim.seperti rumah seorang santriwati "MR" yang tinggal di ďesa Betung kabupaten Pali.
Sesampai di rumah santriwati itu rombongan dari pondok pesantren ini siang.serta pulang kembali malam hari sekitar pukul 23.00 wib
Di dalam perjalanab pulang ke kota Muara Enim oknum pimpinan ponpes "MT" diduga berpura pura masuk anging.serta menyetopkan kenderaan dinas ponpes DA di pinggir jalan kemudian masuk ke dalam mobil di bangku tengah.kemudian oknum ini menyeruruh santri yang semuanya perempuan untuk memberikan bantuan untuk memijik oknum pimpinan ponpes ini dengan bergantian.pertama "MR" yang didahuluhkannya kemudian teman teman satriwati lain nya.El.FN...hingga sampai menuju ponpes.
Menurut orang tua santriwati MR yang tinggal di Betung Kabupaten PALI.saya tidak terima anak gadis saya diperlakukan oleh oknum pimpinan Ponpes tersebut.kemudian anak nya di pindahkannya ke sekolah SMA umun di daerahnya.imbuh orang tua MR
MR pun mengakui bahwa dirinya selama di dalam perjalanan dari dusun nya.bahwa oknum pimpinan ponpes tersebut meminta dirinya serta temannya untuk bergantian memijat kepala Pondok Pesantren tersebut..karena saya merasa ketakutan maka saya laporkan kejadian itu terhadap ibu nya.cerita MR.
Sàat di konfirmasikan kepada pimpinan pondok Pesantren "DA" ini di rumah dinas (28/4/2018) kamis pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat.oknum Pimpinan Ponpes "DA" tidak banyak mengelak.bahkan diri nya mengakui kejadian itu.tapi bukan dengan maksud yang tidak benar.saya memang saat itu betul betul masuk angin sehingga saya mintak bantu dengan anak santriwati saya yang semua berada di bangku mobil belakang.memang saya mintak di pijati kepada mereka.tapi itu pun tidak niat yang bukan bukan.karena mereka adalah anak murid saya.saya sudah menganggap mereka sebagai anak anak saya.makanya saya tidak ada rasa canggung meminta pertolongan terhadap nya.ujar "MT"
Sumpah demi Allah saya tidak anak niat yang aneh aneh..? Apa lagi mau berbuat tidak senonoh .elak "MT" katanya.(Tas)
"MR"siswa yang duduk dibangku kelas 11 Madrasah Alyah (MA) pesantren ini.
Cerita berawal dari oknum pimpinan pondok Pesantren "AS" ini yang berinisial "MT" mengajak santrinya untuk berkunjung bersilaturahmi ke rumah santri wati yang tinggal di desa jauh dari pusat kota Muara Enim.seperti rumah seorang santriwati "MR" yang tinggal di ďesa Betung kabupaten Pali.
Sesampai di rumah santriwati itu rombongan dari pondok pesantren ini siang.serta pulang kembali malam hari sekitar pukul 23.00 wib
Di dalam perjalanab pulang ke kota Muara Enim oknum pimpinan ponpes "MT" diduga berpura pura masuk anging.serta menyetopkan kenderaan dinas ponpes DA di pinggir jalan kemudian masuk ke dalam mobil di bangku tengah.kemudian oknum ini menyeruruh santri yang semuanya perempuan untuk memberikan bantuan untuk memijik oknum pimpinan ponpes ini dengan bergantian.pertama "MR" yang didahuluhkannya kemudian teman teman satriwati lain nya.El.FN...hingga sampai menuju ponpes.
Menurut orang tua santriwati MR yang tinggal di Betung Kabupaten PALI.saya tidak terima anak gadis saya diperlakukan oleh oknum pimpinan Ponpes tersebut.kemudian anak nya di pindahkannya ke sekolah SMA umun di daerahnya.imbuh orang tua MR
MR pun mengakui bahwa dirinya selama di dalam perjalanan dari dusun nya.bahwa oknum pimpinan ponpes tersebut meminta dirinya serta temannya untuk bergantian memijat kepala Pondok Pesantren tersebut..karena saya merasa ketakutan maka saya laporkan kejadian itu terhadap ibu nya.cerita MR.
Sàat di konfirmasikan kepada pimpinan pondok Pesantren "DA" ini di rumah dinas (28/4/2018) kamis pagi sekitar pukul 10.00 waktu setempat.oknum Pimpinan Ponpes "DA" tidak banyak mengelak.bahkan diri nya mengakui kejadian itu.tapi bukan dengan maksud yang tidak benar.saya memang saat itu betul betul masuk angin sehingga saya mintak bantu dengan anak santriwati saya yang semua berada di bangku mobil belakang.memang saya mintak di pijati kepada mereka.tapi itu pun tidak niat yang bukan bukan.karena mereka adalah anak murid saya.saya sudah menganggap mereka sebagai anak anak saya.makanya saya tidak ada rasa canggung meminta pertolongan terhadap nya.ujar "MT"
Sumpah demi Allah saya tidak anak niat yang aneh aneh..? Apa lagi mau berbuat tidak senonoh .elak "MT" katanya.(Tas)
No comments