Saat Gubernur Irwandi Putuskan Pendaratan Darurat
Masyarakat di pantai Lam Awe angkat badan pesawat yang dipiloti Gubernur Aceh Irwandi Yusuf |
BANDA ACEH,BERITA-ONE.COM-Pesawat yang dipiloti Gubernur Aceh Irwandi Yusuf lakukan pendaratan darurat di pantai Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, tadi siang. Tidak ada korban dalam insiden tersebut,baik Irwandi maupun seorang Asisten II Pemerintah Aceh Taqwallah, yang berada di pesawat itu, tak mengalamai cendera.
Hanya pesawat mengalami kerusakan di mesin dan bagian sayap kanannya.
“Jadi saya baru selesai melakukan tugas mengecek proyek-proyek APBN sejak tiga hari lalu, mulai dari Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Aceh Barat, Nagan Raya dan terakhir di Aceh Jaya,” kata Irwandi dalam jumpa pers di restoran Pendopo Gubernur Aceh, Sabtumalam.
Dari Calang, Aceh jaya, Irwandi terbang akan kembali ke Banda Aceh,sekira pukul 14.00 WIB. Pesawat melayang di ketinggian 3.500 kaki.Awalnya semua berjalan normal hingga pesawat tiba di wilayah udara Aceh Besar, persisnya di kawasan Leupung.
“Di atas Pantai Penyu, tiba-tiba mesin ngadat. Sepertinya ada masalah dengan sistem bahan bakarnya. Putaran baling-baling juga turun, seperti suara saat kita dorong mobil mogok,” akunya.
Irwandi lantas memberitahukan pada Taqwalah mereka akan melakukan pendaratan darurat. “Saya tunjuk Pantai Penyu. Saya katakan kita akan mendarat di sana,” ungkap Irwandi.
Pesawat lantas berangsur-angsur turun untuk pendaratan darurat. Tiba-tiba, mesin kembali menyala. Irwandi langsung memilih untuk menaikkan ketinggian, namun hanya berhasil hingga di ketinggian 2.000 kaki. Pesawat berhasil meluncur hingga ke wilayah udara Ujong Pancu, Kecamatan Peukan Bada.Dia berupaya untuk lebih tinggi agar bisa mencapai Bandara Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM) untuk landing.
“Dengan ketingginan 6.000 kaki, pesawat sesungguhnya masih bisa meluncur hingga 45 kilometer dengan mesin mati,” kata Irwandi.Namun, belum mencapai ketinggian itu, mesin pesawat kembali mati. Sementara dengan ketinggian 2.000 meter, pesawat hanya bisa meluncur 5 sampai 7 kilometer. Sedangkan jarak dari udara Peukan Bada ke Bandara Lanud SIM, sekirat 9 kilometer.
“Itulah sebabnya, Saya minta izin ke tower untuk mendarat darurat,” kata Irwandi.
Akhirnya Irwandi memilih Pantai Lam Awe sebagai lokasi pendaratan. Pendaratan berjalan mulus sampai roda pesawat menginjak pasir, namun karena gembur pesawat terperosok.
“Bannya terperosok, kemudian, hidung pesawat terhempas ke pasir. Lalu agak miring ke kanan, yang menyebabkan sayap kanan terbentur dan patah,” kata Irwandi.Setelah pesawat dalam keadaan berhenti, Irwandi langsung keluar dari kokpit dan mengecek kondisi pesawat.Dia tak mendapati adanya aroma bahan bakar yang bisa memicu kekabaran.
“Berarti aman, jadi saya temui nelayan di sana, saya minta obeng dan saya buka baterai pesawat. Dan saat ini pesawat telah dievakuasi untuk perbaikan,” kata Irwandi.
Sementara instruktur terbang Irwandi Yusuf, Nasrun Nasir menilai, pendaratan darurat yang dilakukan gubernur Aceh tersebut masuk dalam klasifikasi well done (sempurna).
"Untuk sebuah pendaratan darurat, pak Irwandi masih sempat melakukan kalkulasi yang matang, itu well done menurut saya," kata Nasrun Nasir yang juga mantan pilot pesawat tempur Angkatan Udara
Dari informasi yang didapat Berita One ternyata, pesawat yang mendarat darurat siang tadi, bukanlah pesawat pribadi Irwandi. “Itu pesawat Pak Lukman CM,” kata Irwandi dalam konferensi pers di restoran Pendopo Gubernur Aceh, Sabtu malam.
Lukman CM adalah seorang pengusaha kawakan asal Aceh. Dia juga tercatat sebagai politisi senior Golkar Aceh. Beberapa waktu lalu, Lukman bersama Irwandi dan sejumlah pengusaha Aceh sempat pergi ke Slovakia, pabrik pesawat Shark. Lukman CM dikabarkan memborong dua unit pesawat berbadan kecil tersebut.
Atas kerusakan yang ditimbulkan, kata Irwandi, Lukman CM tak keberatan. Bahkan akan menanggung biaya perbaikan pesawat itu yang nilainya juga tak sedikit. Untuk biaya pengiriman ke Slovakia saja diperkirakan menelan biaya Rp 100 juta.
Lantas, kemana pesawat pribadi Irwandi?(SU)
No comments