KASDIM 0104/ATIM : Sampah Jadi Dolar atau Jadi Pusing

Dandim 0104/Atim Letkol Inf Muhammad Ikbal Lubis diwakili Kasdim 0104/Atim Mayor Inf Luthfi Hadi, SH tinjau pengolahan sampah
LANGSA,BERITA-ONE.COM-Peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2018 Dandim 0104/Atim Letkol Inf Muhammad Ikbal Lubis diwakili Kasdim 0104/Atim Mayor Inf Luthfi Hadi, SH tinjau pengolahan sampah dengan teknologi di Gampong Baro Langsa Lama Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa, Rabu (21/2).

Dalam sambutannya Walikota Langsa didampingi Kapolres Langsa mengatakan bahwa Pengolahan sampah tersebut merupakan suatu jalan yang terbaik dalam mengatasi meluapnya sampah di Tempat “Pembuangan Akhir (TPA) jika kapasitasnya tidak seimbang dengan produksi sampah setiap hari semakin bertambah dimana setiap lahirnya satu orang jiwa di wilayah Kota Langsa maka bertambah pula sampah dari hasil konsumtifnya”,ungkapnya.

Untuk itu Tgk.Usman Abdullah, SE menghimbau kepada seluruh warga Kota Langsa untuk mencamkan dengan kalimat " Sampah tidak hanya dibuang tapi bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain di bidang Kesenian maupun Pertanian “, terang Walikota Langsa.

Pasalnya konstruksi TPA yang kita miliki memang Sanitary Land Fil maksudnya adalah metode pemusnahan sampah dengan cara menimbun dan memadatkan sampah kedalam lubang cekung yang berada di tanah, apalagi selama ini yang kita lakukan sampah dibuang di tempat terbuka. Pada saat tertentu kemudian ditutup dengan tanah atau dibakar, kedepan pola ini harus diubah. Oleh sebab itu, pengelolaan sampah dengan metode 3 R (Reduce, Reuse dan Recycle) harus dikembangkan, imbuhnya.

Untuk Reduce adalah langkah yang sangat awal dalam pengurangan sampah langsung berada di lingkungan sumbernya sebelum terjadi penimbunan dengan memanfaatkan sampah yang dapat di daur ulang menjadi pupuk Kompos, kalau Reuse mendaur ulang sampah yang berbahan seperti kaleng ataupun botol botol minuman menjadi pot bunga yang unik dan kreatif, sedangkan Recycle adalah mendaur ulang bahan yang bakal jadi sampah seperti penjahit pakaian terbuangnya potongan kain kain sisa dan dijadikan keset kaki atau boneka boneka unik, "Intinya, perlu kerja keras dan dukungan semua elemen masyarakat agar supaya kita menjadikan Kota Langsa yang sehat dan bebas sampah bisa terwujud," tutupnya dalam penjelasan yang singkat.

Hal tersebut sangat di benarkan oleh Kasdim Lutfhi dengan menambahkan penawaran kepada seluruh pembaca khususnya warga Kota Langsa untuk memilih jalan mana yang baik dilakukan dengan istilah “ Bersama sampah diubah menjadi Dolar atau bersama sampah kita menjadi pusing “ mudah mudahan dengan istilah yang lucu tersebut dapat menggugah hati semua warga Kota Langsa untuk menerapkan Metode 3 R, pungkas Kasdim.

Kegiatan selesai diakhiri dengan photo bersama masyarakat Gampong baro Langsa Lama yang telah mendapatkan sertifikat penghargaan dalam pengolahan sampah sehingga dapat menjadi penghasilan (SU).

 

No comments

Powered by Blogger.