Kabupaten Bireuen, Sebagai Daerah Surplus Beras Di Aceh.

Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Irwan,SP, M Si
BIREUEN,BERITA-ONE.COM-Kabupaten Bireuen terdiri dari 17 kecamatan berpenduduk 443.627 jiwa, mayoritas petani sawah setiap tahun mampu bertahan sebagai daerah surplus beras di Aceh.

Produksi padi tahun 2017 baru lalu mencapai 224.549 ton setelah dikonversi menjadi 134.729 ton beras. Kebutuhan konsumsi beras untuk penduduk Kabupaten Bireuen per tahun sebanyak 61.664 ton dengan rata-rata konsumsi per jiwa 139 kg per tahun.

Kadis Ketahanan Pangan dan Perikanan Bireuen Irwan,SP, M Si didampingi Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Ir Saifullah dan Kabid Perikanan Budidaya Rusdianto, S. Pt menjelaskan  kepada Beritaone di ruang kerjanya, jum at (2/2/2018).

Dikatakan lagi bahwa,Hasil produksi beras tahun 2017, sebanyak 134.729 ton dibandingkan dengan kebutuhan beras, Kabupaten Bireuen menjadi daerah surplus beras mencapai 73.065 ton dapat dijual ke Kabupaten lainnya.

“Surplus beras Kabupaten Bireuen bukan hanya tahun 2017, sudah mampu bertahan beberapa tahun sebelumnya sebagai daerah surplus beras di Aceh.

Keberhasilan Kabupaten Bireuen menjadi daerah surplus beras di Aceh berkat kerjasama Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, serta dukungan dinas terkait, jajaran TNI Kodim-0111/Bireuen.

Menurut Irwan, selain mempertahankan ketahanan pangan produksi padi juga terus meningkatkan produksi tanaman pangan utama lainnya, kedelai, jagung, sayur-sayuran dan buah-buahan, agar Bireuen akan tetap menjadi daerah surplus tanaman pangan.

Di bidang perikanan tahun 2017, Kabupaten Bireuen terdiri dari 12 kecamatan pantai, memiliki 4.945 hektar tambak ikan rakyat berhasil memproduksi ikan budidaya sebanyak 11.790 ton sedangkan produksi ikan laut nelayan 12 kecamatan pantai mencapai 11.600 ton.

Pada Tahun 2018 diprogramkan akan terus meningkatkan produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya untuk meningkatkan ekonomi para nelayan dan petani tambak.

Di Kabupaten Bireuen sendiri memilki sudah memiliki Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Peudada saat ini sedang dibangun kolam terminal boat nelayan yang dapat disandari boat nelayan Kabupaten Bireuen dan luar Kabupaten Bireuen.

“Pelabuhan pendaratan ikan (PPI) Peudada nantinya akan menjadi pelabuhan nelayan terbesar di Aceh setelah Pelabuhan Lampulo Banda Aceh. Menurut rencana, Terminal PPI Peudada akan dapat berfungsi sebagai pelabuhan nelayan di Aceh tahun 2022 mendatang,” kata Irwan.

Kabupaten Bireuen juga hari ini juga telah  memiliki beberapa Tempat Pendaratan Ikan (TPI), seperti di Kuala Raja Kecamatan Kuala, Kecamatan Jangka, Pante Rheng, Kecamatan Samalanga, Plimbang, Meunasah Tambo dan Pandrah, Kecamatan Pandrah.dengan begitu tempat - tempat ini dapat terus dilakukan perawatan agar terus berfungsi semaksimal untuk kebutuhan masyarakat .( Hen).

No comments

Powered by Blogger.