Penyambutan Tim Akreditasi Di RSUD dr Fauziah, Bireuen Panitia Gunakan Sajadah Sebagai Alas Kaki.

BIREUEN,BERITA-ONE.COM - Beredarnya foto Tim Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) RS. Fauziah Bireuen yang berjalan diatas sajadah yang dibentangkan di halaman rumah sakit menjadi viral di media sosial, semua pihak sangat menyesalkan  tindakan yang menyesatkan itu.

Dalam foto yang telah tersebar luas tersebut, terlihat seorang lelaki, seorang perempuan serta diikuti kalangan pejabat Rsu Dr.Fauziah sendiri tampak berjalan di atas sajadah hijau saat penyambutan tim akreditasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Fauziah Bireuen, Kamis (14/12/2017) lalu.

Tak ayal, hal itu menimbulkan reaksi dari publik dan pengguna media sosial. Mereka mengecam dan menyesalkan pihak Rumah Sakit Umum dan panitia penyambutan sampai melakukan hal tercela tersebut.

Hal itu seperti diungkapkan Sekretaris Umum  Forum Komunikasi Mahasiswa Bireuen (FKMB), Arifandi Sabtu (16/12/2017), yang menilai hal itu kurang beretika.

Namun banyak Pegawai Negeri Sipil dan tamu undangan hanya menonton saja tatkala melihat hal keanehaan itu rasanya tidak ada yang salah dengan penggunaan sajadah tersebut.

“Semoga saja ini menjadi pengalaman untuk semua pihak agar tidak memakai sajadah sebagai bahan injakan sepatu kulit tersebut,” katanya.

Hal yang senada diungkapkan Ketua Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan Aceh (LEMKASPA) Aceh, Samsul Bahri, Sabtu (16/12/2017) yang mengecam keras penggunaan sajadah sebagai alas kaki dalam acara  penyambut tim Akreditasi Rumah Sakit RSUD dr Fauziah Bireuen.

Dikatakannya, hal semacam itu sangat melukai hati masyarakat Aceh yang menjungjung tinggi nilai-nilai keislaman. Apa yang dipertontonkan oleh pihak panitia penyambutan tim Akreditasi. Pihak Rumah Sakit RSUD dr Fauziah Bireuen tersebut dengan menggelar sajadah sebagai alas kaki.

Seharusnya Ini tidak perlu terjadi, masih ada alternatif lain sebagai alas untuk tamu yang akan menilai rumah sakit , Kita minta pihak Dinas terkait untuk segera memanggil panitia penyambutan untuk dilakukanya klarifikasi mengenai hal pelecehaan itu.kalau  tidak  ungkapnya dikwatirkan akan menjadi hal besar dan persoalan baru khususnya di Kabupaten Bireuen pada umumnya di Aceh .setelah di klarifikasi persoalan ini juga wajib dipublikasikan ke publik sesuai uu no 14 tahun 2008.

Dia berharap kepada semua pihak untuk lebih hati-hati dalam memakai sesuatu yang berhubungan dengan atribut agama.

Terkait hebohnya penggunaan sajadah untuk alas kaki penyambutan tim akreditasi, Wakil Bupati Bireuen Dr. Muzakkar A. Gani SH., M.Si menulis pernyataannya di Grup WhatApss Bireuen Pers Club, Sabtu (16/12/2017).

“Ya seharusnya kalau ingin menyambut dengan baik biasa menggunakan “Karpet Merah” nanti segera akan kami minta klarifikasi dari Direktur RSU  dr Fauziah dan panitia agar ke depan lebih hati-hati dan selektif karena tujuan baik tapi cara yang salah akan berdampak tidak baik. Terima kasih atas kontrol teman salam,” tulisnya.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Fauziah Bireuen, dr Mukhtar MARS yang dikonfirmasi Sabtu (16/12/2017) meminta maaf atas kejadian tersebut, hal itu bukan kesengajaan.namun kedepan insya allah kita harus lebih teliti dan hati hati.

“Karena, tak ada dalam skenario menggelar karpet (sajadah -Red) untuk penyambutan tim akreditasi, maupun pejabat tinggi sekalipun ” katanya. ( Hen )

No comments

Powered by Blogger.