Kejaksaan Agung Adakan Rakernas Untuk Evaluasi Capaian Kinerja.
Acara Rakernas di komplek Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejagung RI di Jakarta Selatan 12 November 2017. |
Jakarta,BERITA-ONE.COM-"Rakernas merupakan agenda yang dilaksankan tiap tahun untuk melakukan evaluasi capaian kinerja Kejaksaan RI.
Pada waktu yang datang akan lebih kencang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya karena, semua jabatan eselon telah terisi sehingga roda organisasi dapat berfungsi optimal" kata Jaksa Agung M Prasetyo dalam acara Rakernas di komplek Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejagung RI di Jakarta Selatan 12 November 2017.
M Prasetyo menambahkan, strategi Kejaksaan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi lebih menitik beratkan pada pencegahan. Startegi tersebut selama ini telah optimal yakni dimotori oleh Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4). “Meskipun tidak populer, namun hasilnya memuaskan,” ujar Prasetyo.
Menurutnya, strategi Kejaksaan tersebut banyak mendapatkan apresiasi di dunia Internasional. Bahkan Kejaksaan Tiongkok berencana mengadopsi strategi tersebut.
Rakernas ini diikuti oleh segenap unsur pimpinan dan pembantu pimpinan Kejaksaan Agung serta segenap pimpinan dan pembantu pimpinan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dengan tema ‘Meneguhkan Komitmen Penegakan HUkum Kejaksaan yang Baik, Benar dan Terpercaya Demi Suksesnya Pembangunan Nasional.
Dalam Rakernas ini juga disebutkan capaian dari Kejagung selama tahun 2017. Di antaranya pencapain di bidang pembinaan yakni penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK terhadap keuangan kejagung tahun 2017.
Selain hal tersebut juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas kinerjanya yang sangat baik dalam pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 2016. Masalah lain dibidang Intelejen di antara menjadi pengawalan dan penagamanan proyek sistem interkoneksi Batam-Bintan PLN.
Jaksa Agung Prasetyo juga menjelaskan capaian instansinya dalam bidang tindak pidana umum, bidang tindak pidana khusus, serta bidang perdata dan tata usaha negara. (SUR).
Pada waktu yang datang akan lebih kencang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya karena, semua jabatan eselon telah terisi sehingga roda organisasi dapat berfungsi optimal" kata Jaksa Agung M Prasetyo dalam acara Rakernas di komplek Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kejagung RI di Jakarta Selatan 12 November 2017.
M Prasetyo menambahkan, strategi Kejaksaan dalam pemberantasan tindak pidana korupsi lebih menitik beratkan pada pencegahan. Startegi tersebut selama ini telah optimal yakni dimotori oleh Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (TP4). “Meskipun tidak populer, namun hasilnya memuaskan,” ujar Prasetyo.
Menurutnya, strategi Kejaksaan tersebut banyak mendapatkan apresiasi di dunia Internasional. Bahkan Kejaksaan Tiongkok berencana mengadopsi strategi tersebut.
Rakernas ini diikuti oleh segenap unsur pimpinan dan pembantu pimpinan Kejaksaan Agung serta segenap pimpinan dan pembantu pimpinan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia dengan tema ‘Meneguhkan Komitmen Penegakan HUkum Kejaksaan yang Baik, Benar dan Terpercaya Demi Suksesnya Pembangunan Nasional.
Dalam Rakernas ini juga disebutkan capaian dari Kejagung selama tahun 2017. Di antaranya pencapain di bidang pembinaan yakni penilaian Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh BPK terhadap keuangan kejagung tahun 2017.
Selain hal tersebut juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas kinerjanya yang sangat baik dalam pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) 2016. Masalah lain dibidang Intelejen di antara menjadi pengawalan dan penagamanan proyek sistem interkoneksi Batam-Bintan PLN.
Jaksa Agung Prasetyo juga menjelaskan capaian instansinya dalam bidang tindak pidana umum, bidang tindak pidana khusus, serta bidang perdata dan tata usaha negara. (SUR).
No comments