Presiden Jokowi: Pemuda Indonesia, Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama.
Jakarta,BERITA-ONE.COM. Indonesia dikenal sebagai negara yang beragam, negara yang majemuk, tujuh ratusan suku, seribuan lebih bahasa daerah kita miliki.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam video tentang Peringatan Sumpah Pemuda. Pengambilan video tersebut dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.
“Kita ingin Sumpah Pemuda menjadi semangat abadi para pemuda Indonesia, yaitu kerja sama beragam pemuda dengan latar belakang yang berbeda,” ucap Presiden.
Yang cukup menarik dalam video ini, tampak Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang didampingi oleh sekelompok pemuda dan pemudi. Ternyata mereka adalah wartawan yang setiap harinya meliput di Istana Kepresidenan.
Di bagian akhir video tersebut, Presiden bersama-sama wartawan mengucapkan,”Pemuda Indonesia, kita tidak sama, kita kerja sama”.
Sumpah Pemuda dalam Konteks Kekinian
Sementara itu dalam siaran persnya, Badan Ekonomi Kreatif telah memfasilitasi para pemuda Indonesia untuk berinisiatif memberikan dan menyampaikan aspirasi tentang relevansi nilai Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian. Pada Rabu 25 Oktober 2017, 16 pemuda dari berbagai profesi yang mewakili sektor ekonomi kreatif termasuk para Start up yang tergabung dalam gerakan Karya Merah Putih di antaranya GO-JEK, Traveloka dan Tokopedia, telah melakukan pertemuan membahas kondisi terkini.
Kehadiran mereka melambangkan kemajemukan bangsa Indonesia di era digital. Mereka datang membawa isu kebhinekaan yang terjadi di ranah profesi masing-masing, berdiskusi membahas komitmen dan kontribusi untuk kebaikan Indonesia di masa depan.
Dari diskusi tersebut, tercetus semangat “Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama”, yang merupakan aspirasi operasional dimana setiap pemuda, tidak peduli suku, agama, aliran politik, atau profesinya, harus melakukan kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia sebagai bentuk komitmen untuk membangun bangsa.
“Semangat Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama adalah semangat yang harus dimiliki pemuda untuk melakukan aksi nyata membangun negeri. Meskipun berasal dari profesi, kalangan dan industri yang berbeda, para pemuda mempunyai visi yang sama untuk menjadikan Indonesia lebih besar. Ini relevansi Sumpah Pemuda zaman kini oleh anak muda,” jelas Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Gerakan sumpah pemuda 2017 ini memberikan ruang kepada pemuda ekonomi kreatif untuk menunjukkan hasil karya kepada Presiden Joko Widodo, pada peringatan Sumpah Pemuda, Sabtu 28 Oktober di Istana Bogor.
Humas Seskab mengatakan, mereka yang tergabung bersama ratusan tamu undangan pemuda akan berdialog langsung dengan Presiden, menyampaikan aspirasi dan komitmen yang sudah dirumuskan di pertemuan sebelumnya. (SUR).
Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam video tentang Peringatan Sumpah Pemuda. Pengambilan video tersebut dilakukan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017.
“Kita ingin Sumpah Pemuda menjadi semangat abadi para pemuda Indonesia, yaitu kerja sama beragam pemuda dengan latar belakang yang berbeda,” ucap Presiden.
Yang cukup menarik dalam video ini, tampak Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang didampingi oleh sekelompok pemuda dan pemudi. Ternyata mereka adalah wartawan yang setiap harinya meliput di Istana Kepresidenan.
Di bagian akhir video tersebut, Presiden bersama-sama wartawan mengucapkan,”Pemuda Indonesia, kita tidak sama, kita kerja sama”.
Sumpah Pemuda dalam Konteks Kekinian
Sementara itu dalam siaran persnya, Badan Ekonomi Kreatif telah memfasilitasi para pemuda Indonesia untuk berinisiatif memberikan dan menyampaikan aspirasi tentang relevansi nilai Sumpah Pemuda dalam konteks kekinian. Pada Rabu 25 Oktober 2017, 16 pemuda dari berbagai profesi yang mewakili sektor ekonomi kreatif termasuk para Start up yang tergabung dalam gerakan Karya Merah Putih di antaranya GO-JEK, Traveloka dan Tokopedia, telah melakukan pertemuan membahas kondisi terkini.
Kehadiran mereka melambangkan kemajemukan bangsa Indonesia di era digital. Mereka datang membawa isu kebhinekaan yang terjadi di ranah profesi masing-masing, berdiskusi membahas komitmen dan kontribusi untuk kebaikan Indonesia di masa depan.
Dari diskusi tersebut, tercetus semangat “Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama”, yang merupakan aspirasi operasional dimana setiap pemuda, tidak peduli suku, agama, aliran politik, atau profesinya, harus melakukan kontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia sebagai bentuk komitmen untuk membangun bangsa.
“Semangat Kita Tidak Sama, Kita Kerja Sama adalah semangat yang harus dimiliki pemuda untuk melakukan aksi nyata membangun negeri. Meskipun berasal dari profesi, kalangan dan industri yang berbeda, para pemuda mempunyai visi yang sama untuk menjadikan Indonesia lebih besar. Ini relevansi Sumpah Pemuda zaman kini oleh anak muda,” jelas Kepala Bekraf Triawan Munaf.
Gerakan sumpah pemuda 2017 ini memberikan ruang kepada pemuda ekonomi kreatif untuk menunjukkan hasil karya kepada Presiden Joko Widodo, pada peringatan Sumpah Pemuda, Sabtu 28 Oktober di Istana Bogor.
Humas Seskab mengatakan, mereka yang tergabung bersama ratusan tamu undangan pemuda akan berdialog langsung dengan Presiden, menyampaikan aspirasi dan komitmen yang sudah dirumuskan di pertemuan sebelumnya. (SUR).
No comments