Bupati H.Saifannur S.Sos Canangkan Swasembada Pangan Di Bireuen


BIREUEN,BERITA-ONE.COM Bupati Bireuen H Saifannur S.Sos membuka pertemuan penetapan jadwal turun sawah 2017. Musim Tanam (MT) Rendengan, Senin (02/10/) di Aula Dinas Pertanian Bireuen.

Bupati Bireuen,H.Saiffanur ,Sos dalam sambutannya,Mengatakan terima kasih atas bantuan TNI yang ikut membantu Dalam upaya swasembada padi di Bireuen.


“Dulu TNI turun ke kampung untuk operasi militer, sekarang turun ke sawah bantu petani. Kami mohon bantuan Pak Dandim untuk mengawasi irigasi yang ada di Bireuen,Apabila Saluran Irigasi tersebut banyak yang tersangkut sampah,misalkan batang kelapa,yang selama ini sering terjadi,Pak Dandim juga Diminta Bupati H.Saifannur,S.Sos menugaskan Danramil membantu,membersihkanya bersama sama dengan masyarakat,agar saluran yang  tersumbat itu bisa lancar tidak mengakibatkan pintu air jebol.

Bupatui H.Saifannur,S.Sos.berharap kepada petani turun ke sawah tepat waktu,Kalaupun ada berbagai kendala dilapangan,sampaikan saja ke Dinas pertanian,supaya persoalan itu dapat dtieruskan ke Bupati.

Selama ini Bupati Bireuen,H.Saifannur S.sos tak habis pikir dengan pembangunan irigasi Aneuk Gajah Rhet. Airnya justru naik ke gunung bukan turun ke sawah,maka “kata Bupati wajib untuk diukur ulang kembali. karena  salah pembangunannya. Jadi, maju kena mundur kena, tanam padi tidak ada airnya.
Dia meminta semua pihak untuk mendukung program ini supaya petani menghasilkan padi 8 ton hektar, dari sebelumnya 6 ton per hektar.selain itu juga bupati Bireuen H.Saifannur.S.sos,tidak memperbolehkan masyarakat mempergunakan lahan sawah produktif,non produktif dijadikan tempat tinggal ( buat rumah)karena keadaan ini akan menurunkan produksi beras di Kabupaten Bireuen,Meskipun saat ini proritas pemerintah untuk melakukan program’cetak sawah baru).

“Pak Kadis Pertanian harus tingkatkan panen jadi 8 ton per hektar. Bulog harus beli beras bagus yang diberikan kepada warga,
Kalau tak ada pupuk, petani minta sama kadis, tapi jangan nanti kalau sudah dikasih pupuk, dijual, misalnya dikasih dua karung, maka satu karung dipakai satu lagi dijual,kalau kita mau sehat maka kita benar- benar harus serius untuk bekerja.

“Menyikapi saluran irigasi untuk kebutuhan air untuk kebutuhan lahan sawah petani, saya mohon pihak terkait memperhatikannya, baik yang di Bireuen maupun dari sumber daya air provinsi,UPTD juga wajib mendukung sepenuhnya,supaya segala program yang inggin kita buat semuanya berjalan sukses.

Kadis Pertanian Bireuen, Ir. Alie Basyah, M,Si, mengajak semua pihak  untuk menyamakan persepsi dan pertimbangkan masukan dari pihak kecamatan untuk menyusun jadwal turun ke sawah,

Sehingga diharapkan proses turun ke sawah serentak, memudahkan dalam proses pengaturan air dan pencegahan hama penyakit dapat berjalan semaksimal mungkin,berjalan sukses, seperti harapan kita semua
Dalam mencapai swasembada pangan di Bireuen, sebut Alie Basyah, dibantu TNI dalam pengawasan dari hulu sampai ke hilir. Dan babinsa juga memberikan penyuluhan kepada petani.

“Saya berharap ada dana talangan Rp 30 juta  dari Pemkab Bireuen untuk sewaktu-waktu dipakai untuk perbaiki tanggul irigasi yang jebol akibat banjir.
Dalam Kesempatan itu juga Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh diwakili Kabid Holtikukultura, Ir. Fauzi, mengatakan, kali ini, Aceh termasuk Bireuen, sudah melampaui target produksi padi, 1,1 juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

“Turun ke sawah perlu bersama-sama, untuk ketersediaan suplai air dan pengendalian hama penyakit. Karena saya dengar di Bireuen ada 2 musim tanam.

Pertemuan itu dihadiri Dandim 0111/Bireuen, Letkol Arm Adekson, kepala BPS Bireuen,ketua KTNA dalam Kabupaten Bireuen Camat Dalam Kabupaten Bireuen, perwakilan dari 17 kecamatan, Kepala BP3K, mantri tani, ketua kelompok tani, Danramil, Babinsa dan undangan lainnya.( Hen)


No comments

Powered by Blogger.