Mantan Kombatan Harapkan Tindak Semua Warnet Penyedia Fasilitas Judi Online Dikota Langsa
Zulkarnaen (39) alias Jol Kobra |
LANGSA,BERITA-ONE.COM-Pasca penggrebekan sebuah tempat perjudian online berkedok permainan anak-anak di seputaran Jalan A Yani oleh aparat Kepolisian Resort Langsa pada Rabu (09/08), warga meminta Pemerintah Kota Langsa untuk menindak atau menutup semua tempat perjudian yang bertebaran di Kota Langsa.
Zulkarnaen (39) alias Jol Kobra,mantan kombatan sago Paya Bujok Langsa kepada Portal ini menuturkan bahwa dirinya sangat mendukung pemerintah untuk menertibkan semua tempat perjudian online,karena dia mengaku sejak dahulu dia paling anti dengan judi,maksiat dan lain-lain sejenisnya ,apalagi kota Langsa yang beridentitas Syariat Islam",imbuhnya Sabtu (11/08)
Zulkarnaen (39) alias Jol Kobra,mantan kombatan sago Paya Bujok Langsa kepada Portal ini menuturkan bahwa dirinya sangat mendukung pemerintah untuk menertibkan semua tempat perjudian online,karena dia mengaku sejak dahulu dia paling anti dengan judi,maksiat dan lain-lain sejenisnya ,apalagi kota Langsa yang beridentitas Syariat Islam",imbuhnya Sabtu (11/08)
Namun,lanjut laki-laki yang mengaku kenyang berhadapan kontak tembak dengan aparat semasa perang ini,harusnya pemerintah tidak tebang pilih.
"Lihat berapa banyak warung internet (Warnet) di kota Langsa yang di jadikan fasilitas oleh pelaku judi online,kenapa tidak di tindak?,padahal umumnya warnet-warnet tersebut jelas-jelas menjadi fasilitas permainan judi dengan kuota atau omset besar,seperti scobet dan judi deposit dan lain-lain ",protes nya.
Jol Kobra tidak membantah bahwa dirinya juga bekerja sebagai salah seorang tenaga keamanan di salah satu game anak-anak di Kota Langsa,hal itu dilakukan karena dia mengaku tidak memiliki pekerjaan lain, "cuma game tempat saya bekerja tidak menggelar pertaruhan yang menggunakan uang, tapi hadiah yang diberikan kepada pemenang berbentuk benda,seperti hand phone dan koin",lanjut Jol Kobra.
Kobra mengisahkan bahwa pasca damai antara GAM dengan RI pada 2005 lalu kondisi kehidupan diri dan keluarganya sangat morat marit,"untuk kebutuhan sehari-hari terkadang saya harus menjadi peminta2",kenangnya.
Di tempat dia bekerja Jol mengaku di bayar oleh pemilik game antara Seratus hingga Dua Ratus Ribu per malam, jumlah tersebut sudah cukup untuk menenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya dengan dua isteri dan lima orang anak setiap hari."daripada saya melakukan hal yang tidak tidak,akunya. Meski dia tahu pekerjaan yang di jalani saat ini juga tergolong kurang baik menurut pikiran nya,tapi dengan pekerjaan ini kebutuhan keluarganya dapat teratasi.
"Padahal dulu saya sudah lulus beberapa tahapan menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KIP) Kota Langsa, namun entah sebab apa belakangan saya di gagalkan,padahal kelulusan saya hanya di tentukan oleh orang partai saya sendiri yang menguasai kursi terbanyak di dewan",kata Kobra
Akibat penulisan yang salah oleh beberapa media,yang menyebutkan Game Zone tempatnya bekerja yang di grebek oleh aparat keamanan,Jol mengaku saat ini kehilangan pekerjaan, "padahal yang di grebek bukan "Game Zone" tempat saya bekerja,tapi game lain,cuma karena salah menyebut nama tempat,toko yang bernama Game Zone tempat saya bekerja yang menjadi sorotan,akibatnya toke saya jadi takut dan menutup tempat tersebut,imbasnya saya kembali menganggur",keluh Jol Kobra.
Sementara itu di tempat terpisah, Direktur Eksekutif Gadjah Puteh Sayed Zahirsyah Almahdaly menjelaskan, kinerja WH tidak maksimal dan hanya terbatas pada hal-hal yang seremoni dan menghabiskan anggaran daerah belaka.
"Banyak sekali pelanggaran syariat luput dari pengawasan WH, minim prestasi dan arogan adalah image mereka",kata Sayed Zahirsyah Sabtu (12/08)
Lanjut Sayed,"Sosok kadis Syariat Islam Kota Langsa sangat kontroversi dan provokatif, penerapan dan pengekan syariat seperti bukan tujuannya lagi, tapi justru benturan dengan berbagai pihak yang ditonjolkan, namun kita yakin ini semua didukung dari belakang",tegas Sayed (SU)
No comments