Belum Setahun, Kondisi Jalan Pustu Muara Tiga Amburadul

Jalan Sudah Hancur Tak Berbentuk.
PRABUMULIH,BERITA-ONE.COM - Belum genap berumur setahun usia proyek pembangunan jalan lingkungan di dekat Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Anak Petai Prabumulih Utara Kota Prabumulih sudah hancur tak berbentuk.

Aspal bagian atas bangunan jalan tampak terkelupas menyeluruh dan bahkan saat ini sulit untuk dilalui.

Kondisi jalan yang baru dibangun menggunakan dana APBD Kota Prabumulih 2016 ini pun mulai dikeluhkan warga. Selain telah merugikan warga sekitar, proyek juga terkesan asal jadi.

"Gimana tidak asal jadi. Belum setahun saja kondisi proyek sudah hancur lebur seperti ini. Di landa hujan sebentar saja aspal bangunan jalan langsung mengelupas. Bukankah ini proyek asal jadi namanya" ujar Parman (46) warga sekitar yang kebetulan melintas.

Tidak lupa ia berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih bisa bertindak tegas dengan kontraktor bersangkutan karena selain telah merugikan Pemerintah juga telah merugikan masyarakat.

proyek pembangunan jalan lingkungan RT 01 RW 02 Kelurahan anak petai tersebut terlaksana dengan jangka waktu 150 hari kalender dan dikerjakan oleh CV. Jaya Empat Saudara sebagai pemenang tender.

Sementara pagu anggaran untuk proyek tersebut menelan biaya Rp. 1.158.760.000. Dengan kondisi jalan yang sudah hancur dicurigai telah terjadi kecurangan dengan kualitas bangunan. Masyarakat menduga proyek ini dikerjakan asal rampung dan mengesampingkan kualitas bahkan pada saat pembangunan awal tidak ada pemadatan tanah yang dilakukan pihak kontraktor.

“Kami menginginkan pembangunan yang berkualitas bukan pembangunan yang terkesan amburadul seperti ini, lihat saja  belum genap setahun seluruh badan jalan ini sudah hancur. Kami sebagai warga Kelurahan Anak Petai merasa sangat kecewa karena bangunan tidak sesuai dengan harapan” terang SN (54) mewakili warga kepada portal ini.

Selain SN, warga sekitar juga menyesalkan saat proyek pembangunan berlangsung tidak terlihat petugas dari SKPD terkait melakukan pengawasan.

"Pengawasan yang minim ini menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pembangunan jalan ini kurang berkualitas. Seharusnya setiap proyek pembangunan fisik harus mengutamakan kulitas agar bisa bertahan lama sehingga efisiensi anggaran bisa tercapai sesuai peruntukannya" tegas Madi (41) warga lainnya.(MK)

No comments

Powered by Blogger.