Warga Cemas Air Bercampur Pasir Terus Keluar Dari Eks Sumur Bor Tanjung Menang,
PRABUMULIH, BERITA-ONE.COM– Sumur bor di Desa Tanjung Menang Kecamatan Rambang Kapak tengah kota Prabumulih Provinsi Sumstera Selatan yang sudah puluhan tahun tidak digunakan tiba-tiba mengeluarkan air bercampur pasir sejak tiga minggu yang lalu. Hal itu menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat yang bermukim disekitar lokasi sumur bor. Bahkan, air disertai pasir yang terus menerus keluar itu mengakibatkan puluhan rumah warga rusak.
Mimi (30) warga setempat mengatakan, bahwa sumur bor tersebut sudah lama tidak berfungsi namun pasca lebaran kemarin tiba-tiba mengeluarkan air bercampur pasir yang mengakibatkan bagian lantai rumah dan beberapa bagian lainnya retak. Hal ini membuat dirinya dan warga sekitar merasa takut. Ia mengaku tak tenang tidur sebab takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
“Keluarga saya menjadi takut dan khawatir untuk tinggal di rumah karena akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Pada malam hari kami terpaksa mengungsi karena takut terjadi apa-apa saat kami sedang terlelap tidur, baru pada pagi harinya kami kembali kerumah lagi,” ujarnya, Jum’at (21/07).
Menurutnya, hal ini sudah dilaporkan kepada pihak terkait, namun belum dapat dipastikan penyebab dan tindakan untuk penangannya. “Pak Camat dan pihak Pertamina sudah turun mengecek kesini, tapi mereka belum dapat memastikan penyebabnya,” ungkapnya.
Ia berharap, agar kejadian ini dapat segera diatasi sehingga masyarakat tidak merasa was-was lagi. “Saya berharap kejadian dapat segera diatasi dan ditangani secara serius, karena jika terus seperti ini maka dikhawatirkan kondisinya akan bertambah parah,” pintanya.
Sementara itu, Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih, Akhmad Rasyidi saat dikonfirmasi via telepon mengatakan, bahwa pihaknya sudah mengecek ke lokasi dan sudah ditindak lanjuti oleh pihak Pertamina.
“Kami mendapat laporan bahwa di Desa Tanjung Menang ada sumur bor yang terus mengeluarkan air berpasir dan hal itu telah ada kesepakatan antara pihak Pertamina dan warga setempat yang telah bertemu langsung. Saat ini dalam proses negoisasi kompensasi,” ujarnya.
Lanjutnya lagi, penyebab semburan itu pihaknya belum dapat memastikan, namun diduga diakibatkan oleh aktivitas produksi minyak Pertamina. “Penyebab semua itu akan dipelajari lagi lebih dalam dan teknisnya itu dari pihak pertamina,” katanya.
Namun untuk kerusakan rumah warga, katanya lagi, pihaknya juga belum dapat memastikannya, karena laporan warga hanya secara lisan bukan tertulis.
“Kami belum bisa mengambil tindakan terkait rumah warga yang rusak, karena tidak ada laporan tertulis dari warga ke pihak pertamina. Pada laporan awal hanya tertulis sumur bor yang mengeluarkan air dan dan tidak ada laporan mengenai rumah warga yang rusak. Jadi untuk masalah itu kami belum tahu, karena belum memeriksanya. namun hari Senin nanti akan kami verifikasi lagi, jika memang benar ada, kami akan menurunkan tim untuk memastikan keretakan itu penyebabnya apa,” imbuhnya.(Lex)
No comments