Kunjungi Bursa Efek, Presiden Jokowi Minta Anak Perusahaan BUMN Segera IPO.
Jakarta,BERITA-ONE.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara mendadak meninjau Bursa Efek Indonesia (BEI), di Jakarta. Presiden yang tiba sekitar pukul 11.15 WIB langsung langsung memasuki Tower 1 gedung BEI Jakarta, kemudian dilanjutkan dengan meninjau Tower 2 gedung BEI Jakarta hingga pukul 13.00 WIB, Selasa 4 /7/ 2017.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi yang didamping oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menaker Hanif Dhakiri melakukan dialog dengan pelaku bursa.
Kepada wartawa, Presiden mengaku dirinya telah mengajak para pengusaha asing yang memiliki perusahaan di dalam negeri dapat mendaftarkan diri sebagai pelaku pasar di BEI. “Kita ini mengajak, kita tidak memaksa, kita mengajak baik-baik karena produksinya di Indonesia, berkebunnya di Indonesia, masa listing-nya di luar?” ujarnya.
Presiden juga mendorong dilakukannya penjualan saham umum perdana (initial public offering) atau IPO) oleh anak-anak perusahaan BUMN.
“Kita mendorong terutama anak-anak perusahaan BUMN agar juga bisa segera listing (pencatatan saham) karena kita butuh pembiayaan yang besar untuk membangun infrasktruktur, tidak mungkin semuanya dilakukan dengan peminjaman,” jelas Presiden.
Dalam kunjungan itu, Presiden juga mengapresiasi meningkatnya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI.
“Indeks harga saham gabungan kita ini kan tembus ke 5.900, meski yang namanya bisa naik dan bisa turun, tapi artinya apa? Pasar menilai negara kita, Indonesia ini, memiliki prospek yang bagus untuk berinvestasi,” tutur Presiden.
Humas Seskab mengatakan, saat dikunjungi Presiden Jokowi, IHSG BEI pada Senin (3/7) ditutup naik 80,52 poin atau 1,38 persen menjadi 5.910,23 poin sedangkan pada Selasa (4/7), IHSG dibuka turun 23,51 poin atau 0,40 persen menjadi 5.886,72 poin. (SUR).
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi yang didamping oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardjojo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menaker Hanif Dhakiri melakukan dialog dengan pelaku bursa.
Kepada wartawa, Presiden mengaku dirinya telah mengajak para pengusaha asing yang memiliki perusahaan di dalam negeri dapat mendaftarkan diri sebagai pelaku pasar di BEI. “Kita ini mengajak, kita tidak memaksa, kita mengajak baik-baik karena produksinya di Indonesia, berkebunnya di Indonesia, masa listing-nya di luar?” ujarnya.
Presiden juga mendorong dilakukannya penjualan saham umum perdana (initial public offering) atau IPO) oleh anak-anak perusahaan BUMN.
“Kita mendorong terutama anak-anak perusahaan BUMN agar juga bisa segera listing (pencatatan saham) karena kita butuh pembiayaan yang besar untuk membangun infrasktruktur, tidak mungkin semuanya dilakukan dengan peminjaman,” jelas Presiden.
Dalam kunjungan itu, Presiden juga mengapresiasi meningkatnya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI.
“Indeks harga saham gabungan kita ini kan tembus ke 5.900, meski yang namanya bisa naik dan bisa turun, tapi artinya apa? Pasar menilai negara kita, Indonesia ini, memiliki prospek yang bagus untuk berinvestasi,” tutur Presiden.
Humas Seskab mengatakan, saat dikunjungi Presiden Jokowi, IHSG BEI pada Senin (3/7) ditutup naik 80,52 poin atau 1,38 persen menjadi 5.910,23 poin sedangkan pada Selasa (4/7), IHSG dibuka turun 23,51 poin atau 0,40 persen menjadi 5.886,72 poin. (SUR).
No comments