Madri Kakek Umur 95 Tahun Butuh Bantuan Dari Pemerintah
PALI,BERITA-ONE.COM - Ditengah hiruk periuknya lalu lalang kendaraan bermotor dan mobil tak menyurutkan niatnya untuk mencari nafkah. Disuasana menjalankan Ibadah Puasa, Madri 95 tahun warga Jalan baru kelurahan Talang Ubi Timur Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI, harus rela menunggu berjam - jam sampai ada pengguna jalan untuk membeli dagangannya bertempat Simpang empat komplek Pertamina atau disamping kantor Humas PT.Pertamina Asset 2 Pendopo Field.
Di Usia yang Senja, bukannya waktu buat Madri untuk merasakan istrahat yang cukup seperti orang - orang yang sebaya dengan dia. Dibulan Ramadhan dan kondisi cuaca yang panas tak menyurutkan bagi Madri untuk menjual hasil tanamannya sendiri, seperti Singkong, Pisang dan Sayur Genjer
Madri hidup dengan Adik dan keponaan tak menyurutkan dia untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari - hari tempat dia tinggal. Madri ditinggal oleh istrinya Jaenah yang sudah meninggal sejak Lima tahun silam dikarunia anak laki - laki yang merantau di bengkulu.
" Setiap pagi hari saya berjualan keliling dengan berjalan kaki di pasar Inpres Pendopo, kalau belum habis ataupun tidak laku, Saya menetap berjualan disini mulai jam 3 siang sampai menjelang berbuka puasa ", ujar madri saat dijumpai media ini, Sabtu (14/6/2017).
Lanjut Madri, Dari hasil penjualan sehari mendapatkan uang Rp. 40.000 - 50.000, itupun kalau semua terjual habis. Kadang - kadang ada pembeli yang melebihkan uangnya untuk saya. Saya sudah hampir lima tahun berjualan seperti ini dengan hasil kebun sendiri.Alhamdulilah dari hasil tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan kami sehari - hari dirumah, ungkapnya.
Lanjut Madri, dengan umur sudah tua ini saya tidak mau merepotkan adik dan keponaan. Sukur-sukur allah memberi kesehatan dan umur yang panjang supaya tidak merepotkan keluarga tempat saya tinggal.
Ditanya mengenai bantuan dari Pemerintah Kabupaten PALI, Madri mengatakan, untuk saat ini belum sama sekali.
" Sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah, Kalaupun ada saya sangat berterima kasih ", katanya.(SH)
Di Usia yang Senja, bukannya waktu buat Madri untuk merasakan istrahat yang cukup seperti orang - orang yang sebaya dengan dia. Dibulan Ramadhan dan kondisi cuaca yang panas tak menyurutkan bagi Madri untuk menjual hasil tanamannya sendiri, seperti Singkong, Pisang dan Sayur Genjer
Madri hidup dengan Adik dan keponaan tak menyurutkan dia untuk membantu mencukupi kebutuhan sehari - hari tempat dia tinggal. Madri ditinggal oleh istrinya Jaenah yang sudah meninggal sejak Lima tahun silam dikarunia anak laki - laki yang merantau di bengkulu.
" Setiap pagi hari saya berjualan keliling dengan berjalan kaki di pasar Inpres Pendopo, kalau belum habis ataupun tidak laku, Saya menetap berjualan disini mulai jam 3 siang sampai menjelang berbuka puasa ", ujar madri saat dijumpai media ini, Sabtu (14/6/2017).
Lanjut Madri, Dari hasil penjualan sehari mendapatkan uang Rp. 40.000 - 50.000, itupun kalau semua terjual habis. Kadang - kadang ada pembeli yang melebihkan uangnya untuk saya. Saya sudah hampir lima tahun berjualan seperti ini dengan hasil kebun sendiri.Alhamdulilah dari hasil tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan kami sehari - hari dirumah, ungkapnya.
Lanjut Madri, dengan umur sudah tua ini saya tidak mau merepotkan adik dan keponaan. Sukur-sukur allah memberi kesehatan dan umur yang panjang supaya tidak merepotkan keluarga tempat saya tinggal.
Ditanya mengenai bantuan dari Pemerintah Kabupaten PALI, Madri mengatakan, untuk saat ini belum sama sekali.
" Sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemerintah, Kalaupun ada saya sangat berterima kasih ", katanya.(SH)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete