Muslim SH .MM Lakukan Dialog Dengan Masyarakat Langsa

LANGSA ,BERITA-ONE.COM -Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik (DPR RI) Indonesia dari Partai Demokrat mengadakan dialog dengan masyarakat Kota Langsa Senin (10/4).

Acara yang di fasilitasi oleh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gajah Puteh itu berlangsung di aula Dapu Kupi kawasan Islamic Center Langsa.

Dalam sambutan nya Said Zahirsyah Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Gajah Puteh Aceh memberikan apresiasi kepada Muslim yang menurut penilaian nya telah bekerja maksimal dalam kapasitas nya sebagai  wakil  rakyat Aceh di Dewan Perwakilan di pusat Jakarta .

"Pak Muslim orang baik dan sangat  peduli kepada rakyat Aceh,pengalaman saya ketika saya berkunjung ke kediaman beliau dengan tiket pesawat PP beliau yang bayar,sebegitu peduli nya,sampai beliau minta izin tidak ikut sidang demi melayani saya sebagai rakyat Aceh,kenang Sayed, "padahal saya bukan konstituen bliau dan tidak memilih beliau di pemilu lalu",lanjut  Sayed lagi  yang di sambut dengan senyum oleh Muslim.
Tidak kurang dari 200 orang dari masing masing perwakilan organisasi menghadiri acara dialog yang di beri tema "mengalir " yang di mulai pukul 16 00 Wib dan berakhir pukul 18.00 menjelang magrib itu.

Dalam paparan nya Muslim yang sudah Dua kali duduk sebagai wakil rakyat Aceh di DPR RI itu menyimpulkan bahwa hambatan yang paling utama generasi Aceh dalam mengejar ketertinggalan di sebabkan karena kurang nya rasa percaya diri.
Selanjutnya dalam sesi dialog,Khaidir Hasbalah yang mendapat kesempatan pertama menanyakan bagaimana pandangan pusat terhadap sisi kekhususan Aceh yang di implementasi kan dalam UU PA,"kenapa UU PA yang merupakan buah dari kesepakatan damai MoU Helsinky terkesan mandeg ?"tanya Khaidir Hasballah dari Organisasi Patriot Nasional (Patron).

"Kurang nya loby,atau saling memahami ",jawab Muslim.
" Pak SBY (Susilo Bambang Yudoyono-red) sudah melakukan upaya maksimal dan sungguh sungguh untuk mewujudkan damai di Aceh waktu itu, beliau mendekati ulama,seperti Abu Tumin, Abu Kuta Krueng, membujuk Muzakkir Manaf dan pasukannya agar bersedia  turun gunung,waktu itu ,semua permintaan dikabulkan,asal jangan minta merdeka,hanya saja dalam proses selanjutnya terkesan tidak bisa saling memahami,sebut Muslim.

"seperti masalah bendera,Pak SBY menyerah kan sepenuhnya kepada Wakil Presiden Yusuf Kalla, namun ketika Pak Yusuf meminta dilakukan  perubahan sedikit agar tidak sama persis dengan bendera GAM,namun pihak DPR Aceh tidak bersedia,makanya mandeg",ujar Muslim.

Mungkin maksud Muslim pusat tidak pernah berniat  menghambat penerapan Undang Undang Pemerintah Aceh,namun karena kurang nya upaya diplomasi dengan asas win win solution akhirnya UU produk kesepakatan damai itu menjadi jalan di tempat (SU)

"

No comments

Powered by Blogger.