Presiden Jokowi : Kedepan Perangnya Bukan Fisik Tapi Budaya
Presiden Jokowi poto Bersama Taruna Nusantara |
Jakarta,BERITAONE.COM-Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara, yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (27/1) sore.
Pada kesempatan ini, Presiden memberikan pembekaan kepada 1.106 siswa SMA Taruna Nusantara yang berasal dari seluruh Indonesia.
Presiden Jokowi mengingatkan, bahwa di era keterbukaan ke depan persaingan antarnegara termasuk antar sumber daya manusianya akan semakin ketat dan sengit.
Presiden memberikan contoh, misalnya di kawasan ASEAN sudah dibuka Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan tidak bisa dicegah. “Nanti (keterbukaan) sudah antar kawasan, bisa di kawasan ASEAN dan kawasan Uni Eropa, bisa. Keluar masuk semuanya bebas, tidak pakai KTP, tidak pakai paspor,” ujar Presiden.
Untuk itu, lanjut Presiden, bangsa Indonesia harus siap, tidak hanya harus pintar tetapi juga perlu keberanian untuk berkompetisi.
Saat ini penguasaan sebuah negara tidak lagi dengan menguasai teritori atau wilayahnya melainkan menguasai sumber daya alam maupun sumber-sumber ekonominya, kata Presiden.
“Perangnya bukan perang fisik lagi ke depan, tapi perang budaya. Hati-hati, perangnya sudah perang informasi sehingga negara tertentu menjadi lemah karena sebuah persepsi,” terang Presiden Jokowi.
Saat ini, lanjut Presiden, perangnya bukan lagi perang tembak-tembakan tapi perang arus modal masuk. Sebuah negara bisa hancur karena serangan ekonomi. “Bisa terjadi. Sudah terbukti dan anak-anak semuanya tahu,” ujar Presiden seraya mengingatkan anak-anak yang hadir agar hati-hati dengan serangan-serangan tersebut.
Oleh sebab itu, tegas Presiden, dibutuhkan sebuah jiwa dan nilai-nilai yang baru. Yang akan dibangun ke depan, lanjutnya, bukan anak-anak yang manja tapi anak-anak yang siap untuk bertarung, berkompetisi, atau bersaing dengan siapapun.
“Yang akan kita hadapi (ke depan) memang dunia persaingan, dunia kompetisi. Tidak cukup hanya dibekali masalah matematika, tidak cukup hanya dibekali masalah ilmu biologi,” tutur Presiden Jokowi.
Meski demikian, Presiden mengajak siswa-siswi SMA Taruna Nusantara untuk tidak takut. Ditegaskan Presiden, bangsa Indonesia harus optimistis dalam memenangkan kompetisi tersebut karena sudah menyiapkan diri. “Tidak perlu takut, tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
Humas Sekab mengatakan, tampak mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan ini Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Mendikbud Muhadjir Effendy, dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X.(SUR)
No comments