Warga Tiga Desa Tuntut Perbaikan Jalan
Prabumulih ,BERITA-ONE.COM – Warga dari tiga desa yakni Desa Jungai, Talang Batu dan Rambang Senuling, mengeluhkan buruknya kondisi jalan yang menghubungkan ketiga desa tersebut. Pasalnya, kondisi tersebut menyebabkan perekonomian warga menjadi tersendat lantaran terhalang dalam pengiriman hasil bumi keluar desa.
Paantauan di lapangan, jalan sepanjang
5 km yang menghubungkan tiga desa tersebut masih berupa jalan tanah. Sewaktu
musim kemarau, warga harus menghirup debu dari tanah ketika melintas di jalan.
Sebaliknya, saat musim hujan, kondisinya becek dan sukar dilalui kendaraan baik
roda dua maupun roda empat.
Salah seorang warga Desa Jungai,
Romli (45) mengatakan warga sekitar harus melalui jalan yang buruk sejak
belasan tahun yang lalu. “Belum ada perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki
jalan desa ini. Padahal, jalan ini menjadi akses kami satu-satunya untuk
melintas ke tiga desa. Baru tahun ini ada perbaikan. Itupun pendek sekali,”
ujar pria yang berprofesi sebagai petani karet ini.
Romli menambahkan dirinya meminta
kepada pemerintah agar ikut memperhatikan perbaikan jalan di desa-desa. “Jangan
hanya memperbaiki jalan kota saja. Jalan di desa kami ini tolong diperbaiki.
Kalau jalan ini bagus, kami mudah memasarkan karet ke luar desa. Orang dari
luar desa juga bisa berkunjung bahkan berinvestasi ke desa kami,” katanya.
Senada diungkapkan salah seorang warga
Desa Rambang Senuling, Yusuf (35). Jalan yang menghubungkan tiga desa itu juga
menghubungkan kota Prabumulih dengan Kabupaten Ogan Ilir, tepatnya di Desa
Tanjung Miring. “Warga Desa Tanjung Miring kalau mau ke OI ataupun Prabumulih
pasti lewat jalan ini. Makanya, kalau akses jalan ini dibuat bagus, tentunya sangat
meningkatkan perekonomian masyarakat desa,” tuturnya.
Masih kata Yusuf, perbaikan jalan
yang dilakukan pemerintah melalui dana Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi sepanjang 1 km harus ditambah. “Jadi sisa sekitar 4
km lagi yang dibangun. Kami warga desa ini berharap sekali bantuan serupa bisa
digulirkan kembali,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga
Pemantau Pembangunan dan Penyelamat Aset Daerah (LP3AD), Mulwadi mengatakan
pembangunan infrastruktur jalan di kota Prabumulih masih belum merata dan hanya
terpusat di kota saja. “Di tengah kota Prabumulih, jalan lorong saja sudah
dicor. Sementara warga desa masih harus melalui jalan tanah yang becek dan
berdebu. Seharusnya ini bisa dipikirkan pemerintah Pusat baik pemerintah daerah,”
ucapnya. (MK)
No comments