Presiden Jokowi Sampaikan Duka Cita Untuk Intan, Korban Bom Di Samarinda.
Jakarta, BERITA-ONE.COM-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya Intan Marbun, bocah berusia 2,5 tahun, yang menjadi salah satu korban peledakan bom di Geraja Oukemene, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11) lalu. Selain Intan, masih ada 3 (tiga) anak yang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut.
“Sekali lagi tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Dan ini di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita, balita-balita kita,” kata Presiden Jokowi usai memberikan pengarahan pada acara apel Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) se-Indonesia, Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD, Bandung, Jabar, Selasa (15/11) siang.
“Sekali lagi tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Dan ini di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita, balita-balita kita,” ujar Presiden Jokowi menyampaikan duka citanya.
Disampaikan Presiden Jokowi, bahwa tantangan terorisme adalah tantangan semua negara. Kepada Danrem dan Dandim seluruh Indonesia yang hadir dalam apel dalam apel di Secapa, Bandung, Presiden juga menyampaikan tantangan-tantangan besar bangsa ke depan. “Terutama yang berkaitan dengan terorisme, radikalisme. Yang berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan” ujarnya.
Dalam pengarahannya, Presiden Jokowi menyampaikan secara gamblang dan jelas ketimpangan-ketimpangan tersebut agar TNI bisa mengambil peran sebanyak-banyaknya dari sisi mana TNI akan masuk.
“Tadi juga saya sampaikan mengenai yang berkaitan dengan daya saing, kemudahan berusaha, ekonomi global, geopolitik global seperti apa, sehingga TNI juga bisa menyesuaikan dan mengantisipasi apa yang harus disiapkan, apa yang harus direncanakan, apa yang harus dikejakan sekarang dan yang akan datang,” tambah Presiden.
Humas Seskab juga mengatakan, Presiden menghimbau kepada Danrem dan Dandim se-Indonesia untuk bersama-sama memberikan rasa aman dan rasa tenang pada masyarakat. Ia menyebutkan, dalam satu dua hari ini, pemerintah akan menyiapkan narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan bukan kekhawatiran. (SUR).
Teks foto: 4 balita korban bom,
“Sekali lagi tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Dan ini di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita, balita-balita kita,” kata Presiden Jokowi usai memberikan pengarahan pada acara apel Komandan Korem (Danrem) dan Komandan Kodim (Dandim) se-Indonesia, Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD, Bandung, Jabar, Selasa (15/11) siang.
“Sekali lagi tidak ada kata yang dapat menggambarkan betapa dalam rasa duka cita saya atas meninggalnya Intan. Dan ini di luar batas kemanusiaan. Karena ini anak-anak kita, balita-balita kita,” ujar Presiden Jokowi menyampaikan duka citanya.
Disampaikan Presiden Jokowi, bahwa tantangan terorisme adalah tantangan semua negara. Kepada Danrem dan Dandim seluruh Indonesia yang hadir dalam apel dalam apel di Secapa, Bandung, Presiden juga menyampaikan tantangan-tantangan besar bangsa ke depan. “Terutama yang berkaitan dengan terorisme, radikalisme. Yang berkaitan dengan kemiskinan, pengangguran, ketimpangan” ujarnya.
Dalam pengarahannya, Presiden Jokowi menyampaikan secara gamblang dan jelas ketimpangan-ketimpangan tersebut agar TNI bisa mengambil peran sebanyak-banyaknya dari sisi mana TNI akan masuk.
“Tadi juga saya sampaikan mengenai yang berkaitan dengan daya saing, kemudahan berusaha, ekonomi global, geopolitik global seperti apa, sehingga TNI juga bisa menyesuaikan dan mengantisipasi apa yang harus disiapkan, apa yang harus direncanakan, apa yang harus dikejakan sekarang dan yang akan datang,” tambah Presiden.
Humas Seskab juga mengatakan, Presiden menghimbau kepada Danrem dan Dandim se-Indonesia untuk bersama-sama memberikan rasa aman dan rasa tenang pada masyarakat. Ia menyebutkan, dalam satu dua hari ini, pemerintah akan menyiapkan narasi besar agar masyarakat betul-betul merasakan ketenangan bukan kekhawatiran. (SUR).
Teks foto: 4 balita korban bom,
No comments