AKBP Brotoseso Terkait Sawah Fiktif Dahlan Iskan
AKBP Brotoseno. |
Jakarta,BERITA-ONE.COM-Pertengahan pekan ini masyarakat dikejutkan dengan
ditangkapnya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Brotoseno yang terkena OTT
karena terima suap Rp 3 milyar.
Penangkapan terhadap Brotoseno yang mantan penyidik KPK
ini dilakukan Tim Saber Pungli. Dalam penangkapan itu tidak sendiri,
ada anak buah Brotoseno yang berinisial B juga ditangkap. Dan B
adalah anak buah Brotoseno di Tipikor Mabes Polri.
Menurut penjelasan, uang suap itu diberikan oleh seorang pengacara berinisial HR dengan tujuan agar penyidikan terhadap Dalan Iskan dalam kasus cetak sawah fiktip tersebut diperlambat
Menurut penjelasan, uang suap itu diberikan oleh seorang pengacara berinisial HR dengan tujuan agar penyidikan terhadap Dalan Iskan dalam kasus cetak sawah fiktip tersebut diperlambat
Namun demikian Dahlan Iskan membantah keras kalau dirinya
terlibat dalam kasus suap terhadap AKBP Brotoseno tersebut. Alasannya,
Dahlan Iskan merasa tidak kenal dengan pengacara HR. Dan katanya," HR
itu memang pengacara Jawa Pos Grop, tapi saya tidak kenal dia", katanya.
Saat Sby mejadi presiden, Dahlan Iskan menjadi menteri
BUMN, kala itu ada program cetak sawah 4 ribu Ha di Ketapang,
Kalimantan Barat.
Pada program ini Dahlan Iskan selaku menteri BUMN
memerintahkan kepada 7 perusahaan berplat merah untuk urunan Rp 15
hingga Rp100 milyar perperusahaannya. Tujuh perusahaan yang dimaksut
adalah PT. Gas Negara, PT .Pertamina, PT.BNI, PT. BRI, PT. HK dan PT.
Sang Hyang Sri.
Belakangan diketaui kalau program cetak sawah ini fiktip
karena , dari 4 ribu Ha yang direncanakan , hanya 1000 Ha yang
dijalankan. Dan yang jadi sawah hanya 100 Ha. Parahnya lagi, sawah 100
Ha ini ternyata milik masyarakat setempat. Maka dibilang program cetah
sawah fiktip.
Kasus ini sudah ditangani Polisi cukup lama, tapi tidak
berjalan mulus seperti yang diharapkan, walau pihak BPKP pernah
menyatakan adanaya kerugian negara yaitu Rp 298,64 milyar.( SUR)
Trks foto: AKBP Brotoseno.
No comments