Terciptanya Pemilih Cerdas,KPU PALI Sambangi Pelajar



PALI,BERITA–ONE.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang bekerja sama dengan SMA (Sekolah Menengah Atas) Negeri 2 Unggulan Talang Ubi,gelar sosialisasi bertema "Program pendidikan dengan tujuan untuk mencapai target terciptanya pemilih yang cerdas dalam menghadapi Pileg (Pemilu Legislatif), Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) maupun Pilpres (Pemilu Presiden) dimasa yang akan datang", yang dilaksanakan di SMAN 02 Unggulan Talang Ubi Kabupaten PALI,Selasa (18/10/2016).

Menurut Adela Rosita yang merupakan salah seorang Anggota Komisioner KPU Kabupaten PALI, yang pada kesempatan ini menjadi narasumber memaparkan bagaimana seorang siswa yang nantinya bakal jadi pemilih pemula harus tau bagaimana melakukan pemilihan yang baik dan benar sesuai aturan.

Adelia menyampaikan, Partisipasi masyarakat dalam penyukseskan sebuah pelaksanaan pemilihan, harus sering diberikan pengarahan untuk mengetahui secara benar Tahapan Pemilihan Umum. “Harapannya dengan diadakannya kegiatan seperti ini dengan tujuan untuk memberikan gambaran atas pelaksanaan Pemilu yang sebenarnya atau kalau disekolah dinamakan Pemilos (Pemilihan Osis), yang merupakan skala kecil tekhniknya miniatur Pemilu”.Dengan adanya tahapan Pemilos yang baik tentunya bisa menjadi bibit pemilih pemula, sehingga kalau pengurus osis sudah tau tahapan bagaimana pemilu demokrasi itu, pada akhirnya angka golput (Golongan Putih) akan terus berkurang,ujarnya.

Sambungnya, "Siswa SMA yang lulus nanti bisa di kategorikan yang dapat mendorong masyarakat agar menjadi pemilih yang cerdas,apalagi ketika kalian menjadi mahasiswa, diharapkan bisa membantu dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar bahwa pemilihan demokrasi itu penting, karena disitu kita sudah menggunakan asas mandiri, jujur, adil, sehingga dengan demikian pemilih yang cerdas akan menciptakan pemimpin yang bagus”, terangnya.

Dijelaskannya, “Kenapa kita sekarang sudah seharusnya mensosialisasikan, supaya pada pilgub (Pemilihan Gubernur) tahun 2018 mendatang, yang sekarang siswa masih berada dikelas 10, ketika kelas 12 nanti sudah mampu mengunakan hak pilihnya, sehingga dari suara mereka ada hak untuk memilih pemimpin sesuai pilihannya”, terangnya.

Menurutnya, sosialisasi seperti ini akan terus diadakan tidak hanya ditingkat SMA hingga langsung kemasyarakat, “namun karena kemaren kebetulan SMA Negeri 02 ini mengundang pihak kami KPU bertepatan juga dengan di SMA ini sedang melakukan pemilihan Ketua Osis, sehingga mereka para pelajar ini ingin belajar dan mengetahui bagaimana teknik-teknik atau tahapan untuk memilih seorang ketua osis, caranya sama kayak kita Pilkada, ada jadwalnya ada tahapannya, dan ada perencanaan pembentukan panitianya, sampai simulasi bagaimana menyoblos”, paparnya.

“Apalagi kami komisioner khususnya devisi SDM dan famsil, sekarang sudah di ganti namanya, itu bisa kerjasama dengan KPU untuk mensosialisasikan pemilih pemula itu, nanti ada kelas pemilu. Untuk menjalankan kegiatan itu kedepan, pada bulan agustus 2017 nanti, itu sudah mulai kita evaluasi dan membuat kegiatan agar angka pemilih pemula jangan sampai ada yang golput”, paparnya.

Hal yang demikian ini tidak harus dilakukan disekolah ini saja, namun akan disosialisasikan kepada yang lainnya juga, bisa juga melalui atau bekerjasama dengan sebuah organisasi, ormas, kelompok pengajian dalam rangka menghadapi pilgub, pileg, pilpers dimasa yang akan datang, dengan tujuan agar pemilih pemula bisa.

Diharapkannya, “secara luas, sifatnya agar masyarakat yang secara umum dapat mengetahui dan paham bagaimana cara kita memilih, dan selain itu juga kita meningkatkan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan persentase pemilihan hingga mencapai 78-80%, karena ini harapan kita”, ungkapnya.

“Setelah mengadakan sosialisasi ini, untuk harapan kedepan kepada pelajar ini, karena pelajar ini menurut kita belum mengetahui bagaimana memilih calon pada saat Pilkada, jadi tujuan kami adalah menyampaikan dan memberikan arahan pemilih pemula itu salah satunya”, terangnya.

Kalau disekolah itukan semi pemilih demokrasi, jadi mereka itu secara otomatis sudah belajar bagaiman cara atau sistematika dari awal yang sudah kita simulasikan, seperti mereka masuk mendaftar, ada yang datang untuk di data namanya siapa, yang membawa formulir lalu dipanggil dan diberikan arahan untuk kebilik dan diharapkan jangan sampai salah coblos, dan setelah itu memasukkan lagi kekotak, sudah dimasukan mencapkan salah satu jari kedalam tinta biru seperti itu, jadi mereka itu benar-benar paham, mereka ini disebut pemilu permula yang paham.

Pemilu benerankan merupakan pemilu demokrasi, jadi tujuannya itu tadi menggunakan asas langsung transparan, adil, jujur, mandiri, jadi mereka itu diajarkan seperti itu, nanti untuk kedepannya tidak ada sistem Money Politic, tetapi dengan hati nurani, dan pada saat mereka memilih agar tidak ada suap dari pihak lain, jadi mereka itu memang benar-benar melakukan pilihan yang sesuai dari hatinya.

Tujuan dari sosialisi seperti ini agar meningkatnya peran aktif masyarakat, “jadi inisiatif yang seperti ini, kami sangat mengapresiasikan dan kami mempunyai kebanggan tersendiri dari kegiatan yang demikian baiknya, dan berharap jika di sekolah lain juga dalam melakukan pemilos harus paham dan kami dari KPU siap untuk datang kembali memberikan arahan”, imbuhnya.

“Kami dari KPU bisa terbantu melalui para siswa yang memahami bagaimana menjadi pemilih yang cerdas, dan ilmu yang didapat ini agar disampaikan kepada masyarakat yang ada disekitar kalian, sehingga masyarakat mampu menjadi pemilih yang cerdas dan dengan baik pula”, tegasnya.

Lanjut Adeila, “Pemilos diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran sebagai langkah awal yang demokrasi bagi para siswa yang notabene sebagai pemilih pemula yang cerdas, kritis, rasional dan bertanggung jawab”, harapanya.(Suhardi)

No comments

Powered by Blogger.