Presiden Jokowi Resmikan Bandara Rinai Kabupaten Natuna.
Jokowi pada latihan puncak TNI AU
Angkasa Yudha 2016 Di Natuna.
|
Jakarta, BERITA-ONE.COM-Presiden
Joko Widodo mengajak Indonesia memandang laut dan udara sebagai wadah pemersatu
bangsa, bukan sebagai pemisah. Dengan demikian konektiviti antar daerah baik
provinsi, kota, kabupaten semakin baik.
"Bandara Ranai yang diresmikan ini
diharapkan dapat meningkatkan mobilitas orang dan barang agar pergerakan
ekonomi naik," kata Presiden Jokowi saat meresmikan pengoperasian terminal
Bandar Udara Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.
Terminal Bandara Ranai dibangun dengan
menggunakan dana APBD Kabupaten Natuna sementara landasan pacu menggunakan
anggaran TNI Angkatan Udara. Luas Bandara Ranai 3.865 meter persegi dengan
kemampuan menampung penumpang lebih kurang 385 orang.
Menurut Jokowi, tanpa konektivitas akan ada
daerah-daerah yang tertinggal. "Bandara Ranai menjadi jembatan udara
antara Natuna dan Tanjung Pinang, Batam dan provinsi kabupaten kota yang
lain," kata Jokowi.
Jokowi berharap dengan diresmikan Bandar Ranai
ini, semoga bisa meningkatkan pendapatan negara seperti sektor pariwisata dan
perikanan. Demikian juga dengan pengiriman logistik akan lebih cepat dan murah.
Soal perikanan, dalam kesempatan itu, Presiden
Jokowi mengatakan, pada tahun 2017, kawasan perikanan Selat Lampa segera
beroperasi. Dengan beroperasinya kawasan seluas 100 hektare ini, diyakini bisa
meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Hadir dalam peresmian itu Gubernur Kepri Nurdin
Basirun, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kelautan dan Perikanan
(KKP) Susi Pudjiastuti, Menlu Retno Marsudi, Ketua DPRD Kepri Jumaga Nadeak,
Kapolda Kepri Sam Budigustiawan dan Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal.
Gubernur Nurdin memang berharap
percepatan-percepatan pembangunan di Natuna, dan umumnya Kepri dengan kehadiran
Presiden Jokowi. Gubernur memang sangat berharap kawasan perikanan Selat Lampa
segera terwujud.
"Potensi perikanan yang besar di Natuna
Insya Allah akan semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata
Nurdin.
Nurdin juga berharap potensi kepariwisataan di Natuna juga semakin menggeliat dengan adanya bandara ini.
Setelah bandara ini resmi, tidak menutup
kemungkinan semakin mempercepat pembangunan infrastruktur yang memadai mulai
dari jalan, jembatan, pelabuhan, listrik dan air agar konektifitas yang
diinginkan segera terwujud.
Menteri Perhubungan RI mengatakan, bandara Ranai
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi daerah perbatasan dan terdepan di
NKRI. Bandara juga sebagai alat transportasi dalam menunjang pergerakan ekonomi
daerah untuk lebih baik lagi.
"Bandara ini dibangun juga sebagai salah
satu moda transportasi paling cepat karena apabila menggunakan kapal laut akan
menambah waktu perjalanan lebih lama dan pelabuhan juga masih membutuhkan
perbaikan," kata Budi.
Humas Kemendagri menyebutkan, selain Bandara
Ranai, Pemerintah pusat juga sedang memangkas waktu tol laut dari Jakarta
menuju Natuna. Jika sebelumnya 21 hari perjalanan akan dilakukan re route dari
Kalimantan karena akan lebih cepat menjadi 10 hari.Kunjungan Presiden Jokowi ke
Natuna juga untuk menyaksikan atraksi latihan puncak TNI AU Angkasa Yudha 2016.
(SUR).
No comments