Kenali Ciri Anak Kecanduan Pornografi.


Ilustrasi

Jakarta,BERITA-ONE.COM-Kecanggihan teknologi dalam mengakses internet saat ini , sangatlah mudah ditemui dimana saja. Tidak hanya melalui computer, Internet juga mudah diakses melalui smart phone. Perubahan seperti ini memunculkan problema baru, tidak terkecuali dalam mengasuh anak.

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan Serial Lecture dengan tema “Mengenali dan Mengatasi Kecanduan Anak pada Internet, Pornografi, dan Game Online” bertempat di Aula Serbaguna Gedung III Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (18/10).

Elly Risman mengungkapkan bahwa orangtua zaman sekarang haruslah melepas atribut pekerjaan ketika bertemu dengan anaknya. “Saya minta, Bapak-Ibu yang hadir disini melepas jabatan, posisi dan berperanlah sebagai ayah dan ibu bagi anak anda ketika bertemu dengan mereka,” ujar Elly.

Elly melanjutkan anak laki-laki yang belum baligh (dewasa) merupakan target utama kecanduan anak pada pornografi. “Anak itu terutama anak laki-laki bisa bosan dengan kesendirian karena ditinggal orangtua bekerja sehingga menyebabkan anak itu menjadi marah, takut, capek dan jatuhnya stress, maka munculah keinginan untuk mencari tahu hal lain,” jelas Elly.

Hal diatas sebagai awal mula seorang anak mulai kenal dengan pornografi, sehingga Elly meminta para Pejabat dan Pegawai Kemensetneg yang hadir mengenali 10 ciri anak yang kecanduan akan pornografi. Ciri tersebut adalah :Mengurung diri dan menghabiskan waktu dengan games dan internet dalam kamarBila ditegur dan batasi bermain gadget, maka anak akan marah, melawan, berkata kasar, keji Mulai impulsive, berbohong, jorok mencuri Sulit berkonsentrasi ,Prestasi akademis menurun,Jika bicara menghindari kontak mata,Malu tidak pada tempatnyaMain dengan kelompok tertentu saja,Menyalahkan orang,Hilang empati dan yang diminta harus diperoleh

Humas Setneg menjelaskan,tidak hanya itu, Elly juga mengajak para peserta untuk menjadi terapis bagi anak sendiri, dimulai dari cara berkomunikasi. “Anda sebagai orangtua ketika berbicara dengan anak harus dengan tenang, intonasi suara yang tidak besar, jangan panik dan biasakan mengajak anak untuk bermusyawarah serta jangan marah di depan anak,” kata Elly. (SUR)


No comments

Powered by Blogger.