Wortel Pengaruhi Tingkat Deflasi di Lubuklinggau.
Kepala Badan Statistik, Aldianda Maisal. |
LUBUKLINGGAU,BERITA-ONE.COM - Tingkat deflasi di
Kota Lubuklinggau pada bulan Agustus 2016 mencapai 0,38 persen. Angka tersebut,
dipengaruhi penurunan harga sejumlah kebutuhan masyarakat dari tiga kelompok
pengeluaran, yakni kelompok bahan makanan, kelompok sandang dan kelompok pendidikan,
rekreasi dan olahraga.
"Komoditas yang mengalami
penurunan harga yang menyebabkan deflasi di Lubuklinggau, antara lain seperti
wortel, daging ayam ras, jeruk kol kubis, termasuk daging ayam kampung,"
ungkap Kepala Badan Statistik, Aldianda Maisal.
Sementara, ditambahkannya untuk
laju inflasi pada bulan yang sama yakni 1,96 persen. Data tersebut, didapat
berdasarkan pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) selama bulan Agustus 2016.
"Untuk komoditas yang
mengalami kenaikan, antara lain cabai, bawang merah, kentang dan gula
pasir," jelasnya.
Ia merinci, dari data pusat, tercatat deflasi paling tinggi diantaranya terjadi di Kota Kupang dan terendah di Kota Ciregon. Sementara, daerah yang mengalami inflasi tertinggi, terjadi di Kota Sorong, Manokwari, Kota DKI Jakarta dan Kendari.
Ia merinci, dari data pusat, tercatat deflasi paling tinggi diantaranya terjadi di Kota Kupang dan terendah di Kota Ciregon. Sementara, daerah yang mengalami inflasi tertinggi, terjadi di Kota Sorong, Manokwari, Kota DKI Jakarta dan Kendari.
"Untuk laju inflasi
komulatif tahun 2016 di Kota Lubuklinggau sendari, dalam artian hitungan dari
bulan Januari sampai dengan Agustus 2016, yakni 1,04 persen," ungkapnya.
(Joni)
No comments