Presiden Jokowi-PM Australia,Bahas Kunjungan Hingga Soal Sapi.
Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Australia. |
Jakarta, BERITA-ONE.COM-Mengawali
kegiatannya pada hari terakhir kunjungannya ke Laos, Presiden Joko Widodo
(Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Australia
Malcom Turnbull, di ASEM Villa, Vientiane Laos, Kamis (8/9) pagi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang
mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu kepada wartawan mengemukakan, pertemuan
Presiden Jokowi dengan PM Australia membahas sejumlah agenda, di antaranya
mengenai rencana kunjungan Presiden ke Australia, yang diperkirkan akan
dilaksanakan bulan November mendatang.
“Ini merupakan pemenuhan dari undangan PM
Turnbull yang sudah lama, sejak beliau datang undangannya sudah ada, dan
sekarang disampaikan lagi dan Presiden menyampaikan ‘Oke kita coba di koridor
bulan November kita akan lakukan kunjungan ke sana’,” kata Retno kepada
wartawan usai pertemuan Presiden Jokowi dan PM Turnbull.
Selanjutnya kedua pemimpin negara membahas
masalah tidak hanya terkait dengan impor sapi tetapi juga cattle breeding
(peternakan sapi). “Itu lebih berkelanjutan, tidak hanya masalah beli-membeli
tetapi kemudian menjadikan ketahanan pangan kita lebih berkelanjutan,” ungkap
Menlu.
Adapun terkait kerja sama untuk kontra terorisme,
menurut Menlu, Presiden Jokowi dan PM Turnbull sepakat untuk meningkatkan kerja
sama kontra terorisme. Salah satu yang dipakai tentunya adalah JCLEC (Jakarta
Center for Law Enforcement Cooperation).
“Kita sudah bekerjasama lama di JCLEC, ini akan
ditingkatkan. Kerja sama informasi intelijen juga akan kita tingkatkan, cyber
juga akan kita tingkatkan, sehingga akan ada perkuatan kerja sama untuk kontra
terorisme,” jelas Retno.
Yang terakhir, lanjut Menlu, kedua pemimpin
membahas masalah kerjasama di bidang maritim. Kebetulan kedua negara juga aktif
di EAS (East Asia Summit) maupun di IORA (Indian-Ocean Rim Association).
Menurut Menlu, dalam pertemuan itu PM Turnbull
menanyakan kemungkinan Australia bekerjasama memberikan dukungan terhadap kerja
sama maritim itu.
“Tadi Presiden menyampaikan antara lain adalah di
IUU (Illegal, Unreported, and Unregularted) Fishing, karena di dalam konteks
IORA juga ada kerja sama dalam konteks blue economy yang juga diusung oleh
Australia yang kita terus kerjasamakan,” ungkap Menlu seraya menegaskan, yang
utama adalah keamanan maritim dan yang kedua adalah kemakmurannya. “Jadi
keamanan maritim dan kemakmuran maritim (maritime security and maritime prosperity),”
tambahnya.
Pihak Humas Seskab menyebutkan, dalam acara
ini tampak yang mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kesempatan
itu adalah Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi,
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito, Sekretaris Kabinet (Seskab)
Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Lembong. (SUR).
No comments