Presiden Jokowi Mengaku Punya Kesamaan Dengan Presiden Pilipina
Dua kepala negara sedang berbincang .
|
Jakarta, BERITA-ONE.COM-Sebagai
sesama mantan walikota yang kemudian menjadi Presiden, Presiden Joko Widodo
(Jokowi) mengaku punya kesamaan dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.
“Kita sama-sama selalu ingin berada di
tengah-tengah rakyat, kita tidak terlalu kaku dengan masalah-masalah
keprotokolan yang kadang-kadang merepotkan staf-staf dan pengamanan Presiden,”
kata Presiden Jokowi saat menyambut kedatangan Presiden Rodrigo Duterte, di
Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 9 Septemner, 2016.
Sebagaimana sambutan untuk kunjungan resmi kepala
negara/kepala pemerintahan, Jumat (9/9) sekitar pukul 16.00 WIB, Presiden
Jokowi yang mengenakan batik berwarna perpaduan hitam dan cokelat menyambut
kunjungan Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan upacara kenegaraan.
Presiden Duterte yang mengenakan baju barong
berwarna putih memasuki halaman Istana Merdeka dengan dikawal pasukan berkuda
dan pasukan yang mengenakan baju daerah dan membawa panji 34 provinsi di
Indonesia.
Selanjutnya, kedua kepala negara mengikuti
nyanyian lagu kebangsaan kedua negara dengan diiringi dentuman meriam. Presiden
Jokowi kemudian mengantarkan Presiden Duterte untuk memeriksa pasukan. Kedua
kepala negara pun menyempatkan diri menyapa anak-anak sekolah yang turut hadir
membawa bendera kedua negara.
Selanjutnya Presiden Jokowi mendampingi Presiden
Duterte mengisi penandatangaan buku tamu. Kedua kepala negara kemudian
berpindah ke beranda belakang Istana Merdeka untuk berbincang-bincang santai
atau yang lebih dikenal dengan veranda talk sekitar 10 menit, yang dilanjutkan
dengan pertemuan bilateral delegasi kedua negara.
Dukungan Indonesia
Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengaku senang
karena Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang dihadirinya bersama Presiden
Filipina Rodrigo Duterte, di Vientiane, Laos , 6-8 September telah berlangsung
dengan baik.
“Walaupun Yang Mulia baru pertama kali hadir,
namun peran Presiden Duterte sangat penting dalam KTT Laos. Semua orang
menunggu,” tutur Presiden Jokowi.
Tahun depan saat ASEAN memasuki usia yang ke-50,
Filipina akan menjadi Ketua ASEAN. Presiden meyakini, kepemimpinan Filipina di
ASEAN akan menentukan perjalanan ASEAN melangkah ke depan. Ia menegaskan,
Indonesia memberikan dukungan penuh bagi keketuaan Filipina di ASEAN.
Menurut Presiden Jokowi, Indonesia dan Filipina
memiliki hubungan kemitraan yang sangat kokoh, hal ini salah satunya disebabkan
stabilnya pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Di tengah kesulitan ekonomi dunia, lanjut Presiden,
angka perdagangan kedua negara terus menunjukkan peningkatan. Dengan kondisi
ini, Presiden Jokowi menilai kunjungan Presiden Duterte dilakukan pada saat
yang tepat. “Kunjungan ini memberikan semangat baru bagi upaya-upaya
peningkatan kerja sama kedua negara,” ujarnya.
Sementara Presiden Filipina Rodrigo Duterte dalam
sambutannya menyampaikan penghargaan untuk sambutan hangat dan undangan
Presiden Jokowi untuk mengunjungi Indonesia.
“Kami menghargai persahabatan dan hubungan
(Filipina) dengan Indonesia. Saya harap momentum ini terus berlanjut karena
kira harus berkomunikasi terus berkaitan masalah-masalah yang menjadi perhatian
bersama,” kata Presiden Duterte.
Presiden Duterte juga menyambut baik
penandatanganan framework untuk kesepakatan trilateral antara Indonesia,
Filipina, dan Malaysia untuk penyelesaian masalah keamanan jalur maritim.
“Saya sangat menyesalkan bahwa kadang-kadang
kapal-kapal, bahkan yang membawa batubara yang dibutuhkan pembangkit listrik di
negara kami, terganggu saat melintas dikarenakan banyaknya pembajakan.
Pembajakan merupakan kejahatan internasional, kejahatan atas kemanusiaan,”
pungkas Duterte.
Pihak Humas Seskab menjelaskan ,tampak yang
mendampingi Presiden Jokowi dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam
Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko PMK Puan Maharani, Menko
Kemariman Luhut B. Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Mensesneg Pratikno, Seskab
Pramono Anung, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja.(SUR).
.
No comments