Presdir PT. Agung Podomoro Land, Arisman Wijaya, Dihukum 3 Tahun.

Ariesman

Jakarta, BERITA-ONE.COM.Majelis hakim Tipikor Jakarta yang di ketua Sumpeno SH menghukum Mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land (PT. APL) Ariesman Widjaja dengan vonis 3 tahun penjara. Majelis Hakim  dalam putusannya mengatakan terdakwa terbukti melakukan tindak pidana koripsi secara berlanjut, katanya di   Pengadilan Tindak Pidana Korupsi

Jakarta,1September 2016.

Selain pidana penjara,seperti yamg telah tersebut di atas, Ariesman juga diwajibkan membayar denda sebesar Rp 200 juta dengan subsider 3 bulan kurungan.

Ketua  majelis yang juga Wakil Ketua Pengadilan Jakarta Pusat ini selanjutnya  mengatakan , "Mengadili, menyatakan, terdakwa Ariesman Widjaja terbukti sah dan meyakinkan  melakukan pidana korupsi bersama-sama dan berlanjut, sesuai dakwaan kesatu," kata hakim.

Ariesman dinilai melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.

Pada amar putusanya  Hakim berpendapat perbuatan Ariesman bertentangan dengan upaya pemerintah yang sedang gencar gencarnya memberantas korupsi.Mengenai hal hal yang meringankan terdakwa yaitu, Ariesman sebagai pengembang dinilai pernah berkontribusi untuk pembangunan di  DKI Jakarta.

Majelis Hakim menilai Ariesman Widjaja terbukti menyuap anggota DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi sebesar Rp 2 miliar secara bertahap.

Suap tersebut diberikan dengan maksud agar M Sanusi yang juga anggota Badan Legislasi Daerah (Balegda) DPRD DKI membantu mempercepat pembahasan dan pengesahan Rancangan Perda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta.

Selain itu, suap diberikan agar Sanusi memasukan pasal-pasal sesuai keinginan Ariesman, selaku Presdir PT APL dan Direktur Utama PT Muara Wisesa Samudra, agar mempunyai legalitas untuk melaksanakan pembangunan di Pulau G, kawasan Reklamasi Pantura Jakarta.

Selain itu, salah satu yang dipersoalkan yakni, terkait pasal mengenai tambahan kontribusi sebesar 15 persen bagi pemilik izin reklamasi. Ariesman dan para pengembang merasa keberatan dengan pasal tersebut, kemudian menggunakan Sanusi agar bunyi pasal tersebut diubah yanh sifatnya menguntungkan pihak APL dan sekutunya. (SUR).