Pedagang Resah, Papan dan Seng Kios di PTM I Banyak Hilang
PRABUMULIH, BERITA-ONE.COM - Para pedagang Pasar Tradisional Modern (PTM) I merasa resah. Pasalnya puluhan bangunan kios seperti papan dan seng sudah banyak yang hilang. Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih melalui UPTD Pasar Prabumulih mengatakan bahwa kios bangunan itu merupakan aset Pemkot, sehingga para pelaku yang kedapatan akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku, demikian diungkapkan oleh Kepala UPTD Pasar, Taufik Hidayah SE, (6/8).
Taufik mengatakan bahwa pihaknya akan makin memperketat keamanan gedung PTM I, sekaligus mengharapkan dapat meringkus pelaku yang mengambil bagian bangunan kios tersebut, “Kita akan perketat keamanan PTM I, mengenai kehilangan aset tersebut kita dapat informasi dugaan pelaku masyarakat sekitar dan sering membongkar kios saat malam, untuk itu kita bersama keamanan pasar terus pantau atau intai tapi belum juga berhasil meringkus pelaku,” katanya.
Dia juga menerangkan, belum dapat merinci kerugian dari hilangnya aset pemerintah itu, “Kios dan bangunan merupakan aset pemkot, karena itu tak boleh diambil siapapun, lagipula kios tersebut diperuntukkan bagi berdagang, bukan untuk keuntungan pribadi, karena itu kita terus pula koordinasi dengan pihak kepolisian agar dapat menindak para pelakunya,” ujarnya.
Sementara itu, Maryama (41) salah seorang pedagang menjelaskan bahwa keamanan PTM I sering kebobolan, akibatnya banyak barang pedagang yang kehilangan namun kini, sasaran para pelaku ternyata mencuri bagian bangunan kios yang kosong, "Kita tidak tahu siapa yang membongkar, dugaan pencuri karena pemilik tidak merasa membongkar, kita sudah tanya tapi tidak ada pemilik yang membongkar. Kita mengetahui petak bangunan sudah dicuri ketika akan berjualan minggu lalu," bebernya.
Dilanjutkannya pula, kios-kios yang dibongkar dan bahan bangunanya dicuri rata-rata kosong ditinggal pemiliknya berjualan di belakang PTM 2 yang tengah dibangun, namun sesekali masih dikontrol pemiliknya. "Memang dulu beberapa pedagang pemilik kios ada yang membongkar bangunan untuk dipindah ke tempat berjualan, namun sudah lama dan kalau sekarang ini kita meyakini puluhan kios ini dibongkar maling," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Supri (34), juga pedagang ayam dan bebek, bahwa PTM I dijaga petugas security namun masih terus-terusan kehilangan, baik hilang barang dagangan maupun bagian bangunan kios dicuri. "Semestinya dengan adanya petugas jaga pasar menjadi aman pencurian, bukan malah barang di kios hilang dan kios-kios dibongkar. Parahnya, kalau kita tanya warga sekitar pasar tidak ada warga yang mencuri seng dan papan karena untuk membukanya saja menimbulkan suara, apalagi dijaga security. Lalu siapa lagi kalau bukan rombongan security yang mencuri, untuk itu sebaiknya Pemkot kembali mengganti petugas keamanan," pungkasnya.(Red)
Taufik mengatakan bahwa pihaknya akan makin memperketat keamanan gedung PTM I, sekaligus mengharapkan dapat meringkus pelaku yang mengambil bagian bangunan kios tersebut, “Kita akan perketat keamanan PTM I, mengenai kehilangan aset tersebut kita dapat informasi dugaan pelaku masyarakat sekitar dan sering membongkar kios saat malam, untuk itu kita bersama keamanan pasar terus pantau atau intai tapi belum juga berhasil meringkus pelaku,” katanya.
Dia juga menerangkan, belum dapat merinci kerugian dari hilangnya aset pemerintah itu, “Kios dan bangunan merupakan aset pemkot, karena itu tak boleh diambil siapapun, lagipula kios tersebut diperuntukkan bagi berdagang, bukan untuk keuntungan pribadi, karena itu kita terus pula koordinasi dengan pihak kepolisian agar dapat menindak para pelakunya,” ujarnya.
Sementara itu, Maryama (41) salah seorang pedagang menjelaskan bahwa keamanan PTM I sering kebobolan, akibatnya banyak barang pedagang yang kehilangan namun kini, sasaran para pelaku ternyata mencuri bagian bangunan kios yang kosong, "Kita tidak tahu siapa yang membongkar, dugaan pencuri karena pemilik tidak merasa membongkar, kita sudah tanya tapi tidak ada pemilik yang membongkar. Kita mengetahui petak bangunan sudah dicuri ketika akan berjualan minggu lalu," bebernya.
Dilanjutkannya pula, kios-kios yang dibongkar dan bahan bangunanya dicuri rata-rata kosong ditinggal pemiliknya berjualan di belakang PTM 2 yang tengah dibangun, namun sesekali masih dikontrol pemiliknya. "Memang dulu beberapa pedagang pemilik kios ada yang membongkar bangunan untuk dipindah ke tempat berjualan, namun sudah lama dan kalau sekarang ini kita meyakini puluhan kios ini dibongkar maling," tandasnya.
Hal senada juga disampaikan Supri (34), juga pedagang ayam dan bebek, bahwa PTM I dijaga petugas security namun masih terus-terusan kehilangan, baik hilang barang dagangan maupun bagian bangunan kios dicuri. "Semestinya dengan adanya petugas jaga pasar menjadi aman pencurian, bukan malah barang di kios hilang dan kios-kios dibongkar. Parahnya, kalau kita tanya warga sekitar pasar tidak ada warga yang mencuri seng dan papan karena untuk membukanya saja menimbulkan suara, apalagi dijaga security. Lalu siapa lagi kalau bukan rombongan security yang mencuri, untuk itu sebaiknya Pemkot kembali mengganti petugas keamanan," pungkasnya.(Red)
No comments