Diduga Bandar Togel, Aniaya wartawan
PRABUMULIH, BERITA –ONE ,COM – Kurangnya pemahaman masyarakat
terhadap pola kerja wartawan pada saat menjalankan tugas jurnalistiknya,
acapkali memicu kesalahan persepsi dari pihak nara sumber saat di mintai
klarifikasi sebagai salah satu syarat mutlak dalam penulisan suatu pemberitaan.
Bahkan parahnya lagi sang jurnalis harus menanggung resiko aksi kekerasan
brutal serta beragam bentuk penganiayaan.
Seperti halnya dialami artohadi warga kecamatan Lubai ,
wartawan Surat Kabar Sorot News yang diduga dipukuli sampai terkapar tak
sadarkan diri oleh serombongan pria yang belum dikenalnya, saat sang jurnalis
ini bermaksud menemui salah seorang nara sumber untuk diklarifikasi dan
dikonfirmasinya di Sebuah Rumah Billiar dan Karoke di bilangan Muara Dua Kota
Prabumulih pada Kamis (07/01/15) sore sekitar pukul 16.00 wib.
Berikut penuturan Harto menceritakan kronologis kejadian
bagaimana sampai dirinya mengalami nasib naas tersebut. Diterangkan Harto,
sebelum kejadian penganiayaan itu dirinya tengah menggali informasi mengenai
isu peredaran togel di wilayah Prabumulih. Bermodal nomor ponsel serta nama
seorang Pria yang disebut bernama Yon (disingkat, red), arto mulai mencoba
mendalami kebenaran isu dan informasi yang berhasil didapatkannya tersebut.
Layaknya seorang wartawan harto lantas menghubungi nomor tersebut.
Konfirmasi via ponsel itu kata arto diawalinya dengan
menayakan nama sang pemilik ponsel, dan posisi yang bersangkutan serta
kebenaran isu yang didapatkannya dan tak lupa pula memperkenalkan diri dan
identitasnya nya . Pria yang ditelpon Harto itu menjawab bahwa dia bukan bernama Yoni dan dia mengaku bahwa dirinya bukanlah orang yang dimaksud
sementara keberadaannya saat itu sedang berada di Palembang. arto pun maklum
dan menjelaskan bahwa dirinya hanya sekedar klarifikasi, bukannya menuding.
Kemudian lanjut harto nada diseberang telpon, terdengar meninggi dengan
menanyakan siapa sebenarnya latar belakang Harto. Harto pun kembali
memperkenalkan diri, setelah itu obrolan terputus ponselpun dimatikan. Harto
menaggapinya dengan bijak dan mengutarakan bahwa dia tidak mempersalahkan jika
dia salah menghubungi orang
“Kau siapo, ku jawab aku arto, dari mano, kujawab lagi aku ni
wartawan, terus dio nanyo lagi ado masalah apo, kujelaskan yo dak ado masalah,
aku Cuma betanyo bukan nuduh sudah kalu cak itu ceritonyo” ucap harto menirukan
perbincangan nya saat itu.
Nah saat arto mulai melanjutkan perjalanannya mengendarai
sepeda motornya. Beberapa menit berselang ponsel Harto berbunyi, namun barulah
setelah beberapa kali panggilan barulah ia menyadari bahwa ada yang menghubungi
ponselnya. Dan ketika diangkat ternyata nomor yang tampil adalah orang barusan
ditelponnya, dan orang itu dengan nada sedikit berang kembali mengungkit apa
motif Harto menelpon nya. “Bukan ini ni siapo, lantas kujawab yo disitu siapo,
trus dio ngomong bukan jadi cakmano, dimano posisi mau kemano, dimano kito biso
ketemu” kata arto mengulang percakapannya saat ditelpon.
Namun yang mengherankan kata arto orang yang disebut bernama
Yon ini malah mengajak nya bertemu padahal sebelumnya dia mengaku tengah berada
diluar Kota. Namun demi meluruskan permasalahan harto pun sepakat untuk
bertemu, dan dia memutuskan posisi bertemu di wilayah simpang empat gunung ibul
Prabumulih Timur. Tetapi belum juga Harto sampai kesana ponsel Harto kembali
berbunyi, Pria itu kembali menelpon dan menanyakan posisi dirinya, dan
memutuskan lokasi lain tempat pertemuan yaitu di sebuah rumah Karaoke.
Karena tak menduga bakal mengalami nasib sial, Harto pun
menyetujui nya dan langsung menuju lokasi tempat pertemuan yang ditentukan oleh
pria yang menelponnya tadi. Sesampainya ditempat itu harto melihat beberapa
orang pria disana dan ponsel kembali berbunyi seorang Pria tampak tengah
menelpon dan harto pun menyadari bahwa Pri inilah yang menelponnya begitupun
sebaliknya. Pria itu lantas melambaikan tangan sembari mendekat kearah harto,
kemudian dia berkata
“kau nilah harto, apo maksud kau” ucap Pria itu. Kemudian
orang itu kata Harto tanpa basa basi lantas menghantamkan pukulan nya ke arah
kepala nya. Harto belum sempat menjelaskan bahwa dirinya tidak bermaksud
menuduh, namun kata-kata nya tak digubris malah dirinya dikeroyok beberapa Pria
yang berada disana. Dihujani bertubi-tubi pukulan dan cekikan Harto pun jatuh
terjerembab, dan sempat beberapa saat tak sadarkan diri.
Akhirnya setelah sadar harto telah dibonceng oleh orang yang
tak dikenalnya untuk dibawa berobat ke RSUD Kota Prabumulih. Dan setelah
kondisinya mulai membaik saat malam harinya Harto di bawa pulang oleh
keluarganya. Kemudian dijelaskan Harto sekitar pukul 22.00 WIB dengan
didampingi keluarganya dia memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke Polres
Prabumulih. “Setelah aku balek kerumah sudah berobat, terus sekitar jam 10
malam kami melapor ke Polres, sesuai prosedur” jelas Harto
Sementara itu Ketua PWI Prabumulih, Abdulah Doni saat
dimintai komentarnya menyatakan bahwa dirinya nya sangat prihatin kejadian yang
dialami oleh Harto. “atas nama organisasi, dan Sebagai pribadi sesama rekan seprofesi
saya sangat menyayangkan segala bentuk aksi kekerasan terhadap wartawan,
semestinya hal demikian tak perlu dilakukan oleh orang tersebut, apalagi Harto
hanya menjalankan tugas jurnalistiknya” komentar Doni saat dimintai
tanggapannya Minggu (10/01/15). (red)
No comments