Rekanan Meradang, Pemkot Prabumulih Defisit Anggaran
PRABUMULIH, B1-Para kontraktor atau rekanan di lingkungan
Pemkot Prabumulih harus bersabar. Ternyata, Pemkot Prabumulih belum mempunyai
anggaran untuk membayar tagihan pekerjaan mereka.
"Tampaknya harus bersabar, karena hingga
sekarang belum ada tanda-tanda akan dibayar tagihan," ujar salah satu
kontraktor yang tak mau disebut namanya, saat ditemui di DPPKAD Prabumulih
lantai dasar Perkantoran Pemkot Prabumulih, Selasa (29/12/2015).
Sebelumnya, pihak DPPKAD Prabumulih
mewanti-wanti rekanan agar memasukkan berkas tagihan mereka di bawah tanggal 23
Desember 2015. "Karena diwanti-wanti tersebut, kami ajukan berkas tagihan
tanggal 18 Desember 2015, namun tampaknya belum ada tanda-tanda akan dibayar
tanggal 29 Desember 2015 ini," lanjut kontraktor ini meradang.
Kepala DPPKAD Prabumulih, H. Jauhar Fahri SE
Ak, melalui Kabid Keuangan Bustomi SE saat dikonfirmasii terkait hal ini
menyatakan bahwa Pemkot Prabumulih belum bisa membayar tagihan rekanan karena
belum masuknya dana DBH dari Kemenkeu RI.
"Kita masih menunggu transfer dana DBH
dari Kementrian Keuangan untuk membayar tagihan di lingkungan Pemkot
Prabumulih. Kemungkinan dana akan masuk tanggal 31 Desember 2015 ini," jelas Bustomi.
Kejadian ini, lanjut Bustomi, terjadi
diseluruh kabupaten/kota di Indonesia. "Prabumulih tidak terlalu besar
defisitnya hanya Rp 60 miliar. Jika dibandingkan dengan daerah lain, defisit
kita cukup kecil," tambah Bustomi. Namun Bustomi memastikan awal tahun
2016, semua tagihan akan dibayarkan.(han)
No comments