Debu Batubara Ancam Kesehatan Masyarakat
PRABUMULIH, B1-Debu dan asap dari angkutan mobil batubara dan
kayu yang melintas di sepanjang jalan Jenderal Sudirman sangat mengganggu
bagi masyarakat
yang bermukim maupun penguna jalan yang menggunakan kendaraan terutama
sepeda motor.
Debu dan asap tersebut
menjadi bom waktu masyarakat dibayangi penyakit pernapasan yang dampaknya jangka panjang.
Terlihat
jelas konvoi mobil
batubara banyak yang tidak menutup rapat batubara
menggunakan terpal, bahkan parahnya lagi terpal penutup tersebut sudah banyak yang sobek namun dibiarkan begitu saja oleh
sopir sehingga
batubara yang di angkut banyak berjatuhan di jalan.
Selain debunya beterbangan kemana-mana hal ini juga sangat
membahayakan penguna jalan.
Wartawan media ini membicangi salah satu penguna jalan. Kepada wartawan ia mengungkapkan keluhannya. “Penguna jalan raya Palembang-Lahat sudah tidak nyaman lagi dengan kondisi ini. Debu batubara dan kayu
bertebaran di mana-mana. Walaupun jalan raya jenderal sudirman milik negara seharusnya perusahaan angkutan
batubara dan kayu sadar sepanjang jalan ada rumah penduduk, rumah makan dan penguna jalan. Jangan hanya memikirkan keuntungan semata namun
hendaknya pikirkan juga dampak debu dari batubara tersebut,” jelasnya.
Ia meminta agar pihak
perusahaan lebih aktif memerhatikan terpal penutup batubara atau
batubara disiram terlebih dahulu dengan air sebelum berangkat agar mencegah debu. Kalau terus seperti itu lebih baik alihkan semua
armada ke angkutan kereta api karena masyarakat tidak ingin di bebani dengan penyakit dan udara yang tidak sehat
kami merasa seperti diberikan racun tahun yang sewaktu-waktu membunuh,” terangnya.
Terkait masalah tersebut, sepertinya pihak pemerintah tutup mata terhadap masalah yang bisa tanpa
di sadari membunuh masyarakat secara perlahan. Seharusnya
pemerintah cepat tanggap terhadap
masalah ini dengan diawali memasang papan pemberitahuan
dampak dari asap hitam pekat dan debu bara.
Selama ini pihak yang terkait dalam masalah polusi udara seperti Dinas Pertambangan dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang di lewati
angkutan batubara tidak memberikan penjelasan secara dalam kepada masyarakat
apa dampaknya jika masyarakat menghirup asap kendaraan yang dikeluarkan oleh
mobil angkutan serta dampak jangka panjang jika debu
batubara yang terus terisap oleh tubuh manusia serta penyakit apa yang akan di
timbulkan. Jadi sudah layak uji emisi semua angkutan batubara dan angkutan kayu. (ALEX)
No comments