Dinkes PALI Kerahkan 200 Orang Untuk Perangi Nyamuk
PALI, B1 - Hampir
disetiap daerah tengah dijangkiti penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). namun
untuk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sudah terkendali. Sampai
saat ini, baru tercatat empat orang terjangkit penyakit yang bisa mematikan
tersebut.
"Alhamdulillah sampai saat ini hanya empat
orang yang terkena penyakit DBD. Jauh menurun dibanding tahun-tahun
sebelumnya" kataj dr Hj Eni Zatila MKM, kepala Dinas Kesehatan Kakbupaten
PALI.
Minimnya penderita DBD bukan berarti Dinkes
bekerja dengan santaI. Serentetan program akan digelar untuk memberantas
penyakit berbahaya ini. Selain melakukan fogging (penyemprotan) Dinkes juga
tengah menyiapkan 200 relawan untuk memerangi nyamuk penyebab demam berdarah
ini.
200 relawan ini akan diberdayakan sebagai
Jumantik. Atau singkatan dari Juru Pemantau Jentik. Mereka akan dibekali
pengetahuan tentang jentik nyamuk kemudian mereka akan disebarkan kepelosok
pemukiman penduduk. Secara door to door menyampaikan kepada warga tentang
bahaya penyakit demam berdarah dan cara mengantisipasinya.
"Jumantik ini tugasnya memberikan penyadaran
kepada masyarakat tentang bahaya jentik nyamuk mereka juga akan memberikan
penyadaran bagaimana cara membasmi jentik" jelas Eni Zatila.
Selain itu, kader Jumantik ini akan memantau
keberadaan jentik nyamuk yang berpotensi didengar masyarakat. Mereka mengajak
cara masyarakat untuk bersama-sama membasmi jentik tersebut.
"Suatu penyakit yang berpotensi menjadi KLB
itu bukan sekadar mengatasi penyakit. Yang terpenting adalah bagaimana
mengantisipasi nya. Karena itu, sebelum menjadi wabah, kita berdayakan
masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi nya. Kalau DBD kita kita ajak
masyarakat untuk membasmi jentik dan tempat berkembangnya jentik itu
sendiri" jelas mantan direktur RSUD Talang Ubi itu.
Menurut, ibu empat anak ini, memberdadakan
masyarakat tidak cukup hanya melalui pidato atau selebaran atau spanduk semata.
Agar program berjalan efektif, pihaknya mengajak masyarakat secara langsung
dengan memberdayakan Jumantik.
Jumantik ini nantinya akan diberikan honor
bulanan. Dan setiap Jumantik diberi tanggung jawab untuk memantau 100 rumah.
"Intinya bagaimana program bisa efektif dan membawa manfaat bagi
masyarakat " tutup alumni FK Unsri dan UI ini. (Td)
No comments