Warga Keluhkan Tumpahan Lumpur PT. MME
MUARA ENIM, B1 - Sudah beberapa hari belakangan ini masyarakat pengguna jalan Lintas Sumatera, tepatnya mereka yang melintas di depan gerbang pintu masuk tambang PT Manambang Muara Enim (MME) Desa Darmo Kecamatan Lawang Kidul merasakan dampak dari aktivitas antrian truk-truk pengangkut batubara yang akan memasuki lokasi tambang.
Pengguna jalan juga merasa jalan raya menjadi licin akibat lumpur yang bececeran dari ban truk-truk yang keluar dari lokasi tambang. Selain itu, antrian panjang truk-truk hingga memakan badan jalan juga menjadi sangat mengganggu lalu lintas jalan nasional tersebut.
Esmed Zulkifli, putra daerah asli Desa Darmo Kecamatan Lawang Kudul mengungkapkan, truk-truk antri panjang hingga memakan badan jalan nasional itu memang mengganggu warga yang tengah melintas. Belum lagi, kata warga sekitar, selama musim hujan ini ban (roda,red) dari truk-truk yang keluar dari dalam tambang sering menumpahkan lumpur kejalan. Tumpahan lumpur dijalan tersebut tercecer hingga Jembatan AyekBangke Desa Darmo. Akibatnya jalan menjadi licin karena tumpahan lumpur tersebut. "Akibatnya jalan menjadi licin dan pengguna jalan harus hati-hati jika tidak ingin celaka,"ungkapnya, kemarin.
Sebagai warga yang peduli lingkungan, Ia meminta kepada perusahaan tambang tersebut untuk memperhatikan keselamatan pengguna jalan yang melintas. Dengan memasang rambu-rambu darurat ataupun menempatkan petugas pengatur lalu lintas. Karena, menurutnya, akibat dari tumpahan lumpur tersebut pernah terjadi kecelakaan lalu lintas. Untuk itu dirinya juga meminta kepada pemerintah terkait untuk memberikan teguran kepada perusahaan yang bersangkutan."Tidak hanya warga saja, tetapi pemerintah juga ikut kontrol masalah ini,"terangnya.
Selain itu Ia juga meminta kepada perusahaan untuk menyediakan area parkir kusus untuk mobil-mobil yang akan mengangkut batubara sehingga tidak terjadi antrian panjang hingga memakan badan jalan nasional."Setidaknya perusahaan harus menyediakan lahan parkir,"pungkasnya.
Sementara itu, Bayu, Bagian Humas PT MME, ketika dikonfirmasi mengatakan antrian kendaraan tersebut terjadi tidak setiap hari. Menurutnya, karena saat situasi musim hujan seperti ini loding batubara lambat, serta jalan yang jelek menyulitkan kendaraan yang akan masuk mengambil muatan ke dalam tambang."Itu tidak setiap hari pak, kalau hari biasa tidak,"katanya.
Ia menambahkan, lahan parkir yang disediakan perusahaan untuk truk-truk yang akan memuat batubara juga sudah disediakan perusahaan di dalam kawasan tambang. Namun karena proses loding sedang lambat maka membuat atrian kendaraan terjadi."Kalau terjadi antrian panjang, kami berkoordinasi dengan petugas kepolisian untuk mengatur, dan soal lumpur yang tumpah dijalan ada petugas dari perusahaan untuk membersihkan,"pungkasnya.(Lex)
No comments