Pemkot Akan Gandeng Santa Maria Budidayakan Buah Naga
PRABUMULIH, B1 – Keberhasilan Jemaat Gereja
Katolik Santa Maria membudidayakan buah naga membuat Walikota Prabumulih Ir
Ridho Yahya MM tertarik untuk mengembangkannya di Bumi Seinggok Sepembunyian.
Malahan dalam waktu dekat ini pihak Pemkot Prabumulih berencana menggandeng
Yayasan Santa Maria untuk membudidayakan tanaman holtikura tersebut. Hal ini
diungkapkan oleh Wako saat melakukan peninjauan di lahan perkebunan buah naga
Santa Maria, selasa (27/01).
Lebih lanjut Ridho membeberkan, saat perekonomian para petani di Kota Prabumulih terpuruk akibat anjloknya harga karet mungkin ini solusi yang tepat karena harga perkilonya di Kota Prabumulih mencapai 35 - 40 ribu rupiah. “Hasil buah naga lebih menjanjikan dan dapat meningkatkan ekonomi para petani. Pasalnya, selain tidak memerlukan waktu yang cukup lama buah naga sudah bisa dipanen dalam kurun waktu kurang lebih 8 bulan,” ujarnya.
“Selain bertekad meningkatkan produktifitas buah nanas, dalam waktu dekat ini Pemkot Prabumulih juga akan mencoba mengembangkan budidaya buah naga dengan menggandeng Yayasan Santa Maria untuk membantu para petani yang berminat dalam pengembangan buah naga, baik dari segi sumber daya manusia dan teknis pengembangan tanaman maupun akses permodalan. Pemerintah juga akan memaksimalkan lahan yang dimiliki saat ini untuk dijadikan sentra perkebunan atau budidaya Buah Naga. Kemungkinan menggantikan tanaman nanas dengan Buah Naga atau menggabungkan keduanya dalam satu areal jika nantinya memungkinkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Ridho membeberkan, saat perekonomian para petani di Kota Prabumulih terpuruk akibat anjloknya harga karet mungkin ini solusi yang tepat karena harga perkilonya di Kota Prabumulih mencapai 35 - 40 ribu rupiah. “Hasil buah naga lebih menjanjikan dan dapat meningkatkan ekonomi para petani. Pasalnya, selain tidak memerlukan waktu yang cukup lama buah naga sudah bisa dipanen dalam kurun waktu kurang lebih 8 bulan,” ujarnya.
“Selain bertekad meningkatkan produktifitas buah nanas, dalam waktu dekat ini Pemkot Prabumulih juga akan mencoba mengembangkan budidaya buah naga dengan menggandeng Yayasan Santa Maria untuk membantu para petani yang berminat dalam pengembangan buah naga, baik dari segi sumber daya manusia dan teknis pengembangan tanaman maupun akses permodalan. Pemerintah juga akan memaksimalkan lahan yang dimiliki saat ini untuk dijadikan sentra perkebunan atau budidaya Buah Naga. Kemungkinan menggantikan tanaman nanas dengan Buah Naga atau menggabungkan keduanya dalam satu areal jika nantinya memungkinkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Cornelius Sukamto pengelola perkebunan buah naga Santa Maria saat dibincangi wartawan menjelaskan, bahwa yang menjadi kendala utama dalam proses pembudidayaan buah naga ini yakni dalam hal perawatan. Pasalnya, buah naga tidak seperti buah pada umumnya karena perlu perawatan khusus untuk mendapatkan hasil buah yang bagus dan peminat buah naga ini cukup banyak karena memiliki banyak khasiat.
“Dengan luas lahan seperempat hektar ini kami membudidayakan 250 tonggak buah naga, hasilnya lumayan menjanjikan. Dalam sekali panen bisa menghasilkan buah naga puluhan sampai ratusan kilo. Satu kilonya saja kita jual Rp35 ribu. Dengan hasil penjualan buah naga ini, yayasan mampu menutupi biaya operasional dan bahkan menyisihkannya untuk biaya keperluan pembangunan Gereja,” terangnya. (RN)
No comments